Berita Kendal
Peternak Lele di Kendal Ini Campur Ragi Kue ke Pakan Lele, Hasilnya Lebih Hemat Biaya
Sobirin Ketua Kelompok Budidaya Ikan Lele Sido Makmur Desa Tambaksari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal mencoba inovasi baru untuk ternaknya.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Sobirin Ketua Kelompok Budidaya Ikan Lele Sido Makmur Desa Tambaksari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal mencoba inovasi baru untuk ternaknya.
Bersama 67 peternak lain di kelompoknya, Sobirin mencoba memanfaatkan ragi kue guna memberikan stimulus pada pakan lelenya.
Inovasi tersebut didapatkan dari para pakar dan dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip dalam rangka Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat (PKUM) Desa Tambaksari.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kecelakaan Adu Banteng Motor Vario Vs Beat di Pekalongan, 1 Tewas
• Inilah Sosok Aiptu Broto Polisi Restabes Semarang yang Mendermakan Diri Sebagai Sopir Ambulans
• Kronologi Kecelakaan Maut Tasikmalaya, Belasan Korban Bergelimpangan Puluhan Anjing Berlarian
• Pria Diduga Pelaku Teror di Berlin Sempat Foto Selfie Sebelum Lakukan Aksi dengan Mobilnya
"Permasalahannya rendahnya pemanfaatan pakan.
Biaya pakan mencapai 40 – 60 persen dari total biaya produksi setiap budidaya.
Pendapatannya jadi tidak maksimal (berkurang)," terangnya di Kendal, Kamis (20/8/2020).
Ia berharap, inovasi tersebut dapat menekan jumlah pakan yang harus ia keluarkan serta mempercepat masa panen.
Terlebih meningkatkan hasil panen dari rata-rata perhari mencapai 9 kuintal.
"Masa panen enggak tentu, ada 2,5 bulan ada yang lebih cepat lagi. Kalau bisa, lebih cepat dari masanya agar tidak memerlukan banyak pakan," tuturnya.
Hasil panen lele Sobirin dan kawan-kawan tak hanya dipasarkan di wilayah Kendal. Namun juga menjangkau beberapa daerah sekitar seperti Batang, Pekalongan, Pemalang, hingga Tegal.
Ia berharap dengan produksi maksimal dapat meningkatkan pendapatan para peternak lele di desanya.
"Belum harga pelet yang mahal. Mudah-mudahan inovasi yang diberikan tim peneliti dari Undip bisa bermanfaat bagi peternak lele," terangnya.
Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip, Dr Ir Diana Rachmawati, menjelaskan dari permasalahan yang ada, pihaknya pun mencoba memberikan inovasi dari ragi kue guna menekan biaya pembelian pakan lele.
Inovasi itu merupakan rekayasa nutrisi melalui suplementasi imunostimulan. Penambahan Saccharomyces cerevisiae atau ragi kue dalam makanan ikan lele ini lebih efisien, sehingga mampu mengurangi pengeluaran biaya pakan.
"Dengan biaya produksi bisa semakin ditekan, maka penghasilan peternak meningkat," katanya.