Wabah Virus Corona
Lewat Coretan di Baju Hazmat, Para Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 Curhat
Para petugas pemulasaran jenazah di kamar mayat RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, curhat soal uang insentif dengan cara unik.
Sejauh ini, kata Deni, pihak RSU sedang berupaya memberikan uang insentif.
"Namun sampai saat ini kami masih bingung mau mengambil dari pos mana karena khawatir jadi temuan," ujarnya.
Karenanya ia meminta pemerintah pusat melalui Kemenkes memperhatikan nasib para petugas kamar mayat, salah satu ujung tombak penanganan pasien meninggal Covid-19.
"Mudah-mudahan pemerintah pusat mengetahui betapa pentingnya tugas para petugas pemulasaraan jenazah terkait Covid-19 ini, sehingga akhirnya mencairkan dana insentif bagi mereka," kata Deni berharap.
Diberitakan sebelumnya, sejak dikukuhkan sebagai bagian dari petugas penanganan Covid-19, April lalu, sebanyak 10 petugas Kamar Mayat RSU dr Soekardjo belum menerima uang insentif yang dijanjikan.
Mereka akhirnya mempertanyakan uang yang dinanti-nanti itu, karena ternyata uang insentif Covid-19 untuk para perawat sudah cair.
"Kami mempertanyakan kenapa perawat sudah dapat tapi kami belum.
Padahal tugasnya sama-sama berisiko terpapar," kata Yuri Rahman, salah seorang petugas Kamar Mayat. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Curhat Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 soal Insentif yang Belum Cair, Coret Hazmat yang Dipakai
• Pekerjaan-Pekerjaan Ini Diperkirakan Akan Hilang Setelah Pandemi Virus Corona
• Lihat Sopir Taksi Online Berbadan Lebih Besar dan Kekar, Dua Perampok Pilih Mundur Cari Sasaran Lain
• Pohon Pisang Ajaib Bikin Heboh hingga Dikaitkan dengan Hal Mistis, Ini Penjelasan Ahli
• Cerita Masa Kecil Lyodra Ginting Ingin Pecahkan Layar Televisi agar Bisa Tampil di Dalamnya