Berita Internasional
Kisah Mencekam Kadhim Lolos dari Pembantaian Massal ISIS pada 1.700 Taruna, Dikira Sekarat
Ali Hussein Kadhim, bersama sekitar 1.700 taruna di sekolah militer, ditangkap oleh milisi kelompok yang menamakan diri ISIS di kota Tikrit, Irak, pad
"Kami berjalan beriringan seperti warga biasa, warga sipil," kata Kadhim mengenang.
Kepada para taruna ini, beberapa milisi ISIS mengatakan, "Selamat datang. [Jangan takut], kami memang pegang senjata, tapi kami tak akan mencederaimu."
"Tenang saja, kami hanya membawamu ke istana presiden. Di situ kamu akan disumpah untuk tidak pernah lagi menjadi tentara," kata beberapa milisi ISIS.
Kadhim mengatakan beberapa komandan ISIS pernah menjadi bagian dari rezim Saddam Hussein.
Para taruna Sunni dipulangkan, namun yang diketahui memeluk Syiah diperintahkan bertahan.
Rekaman video yang didapat BBC memperlihatkan taruna yang tidak dipulangkan ini diikat tangannya.
Para taruna, termasuk Kadhim, dijejerkan di atas tanah.
Seorang milisi mengatakan, "Kami akan melakukan balas dendam untuk Saddam Hussein. Kamu semuanya akan kami bantai."
Pada suatu hari, para taruna dijejerkan di suatu tempat.
Kadhim bisa mendengar suara tembakan beruntun dan tak berkesudahan.
Seorang milisi ISIS mendekat dan menembak para taruna satu demi satu.
Di jejeran ini, Kadhim berada pada urutan nomor empat.
"Mereka menembak satu demi satu," kata Kadhim.
Terdengar tembakan pertama. Tembakan kedua.
Ketika tembakan ketiga menyalak, darah segar terciprat ke badan Kadhim.