Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Setelah Situs Tempo Diretas, Pemred: Kami Tidak Gentar

Kasus peretasan terhadap situs berita tidak membuat redaksi Tempo.co takut untuk tetap bersikap kritis melalui pemberitaan.

Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Akhtur Gumilang
ILUSTRASI - Puluhan Jurnalis Tegal - Slawi (Galawi) menggelar aksi damai atas kekerasan terhadap awak media saat peliputan acara Munajat 212 di Tugu Obor, Kelurahan Pakembaran, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Senin (25/2/2019) pagi. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kasus peretasan terhadap situs berita tidak membuat redaksi Tempo.co takut untuk tetap bersikap kritis melalui pemberitaan.

Pemimpin Redaksi Tempo.co Setri Yasa menegaskan, pasca-peretasan, pemberitaan media massa yang ia pimpin akan berjalan sesuai karakter selama ini.

"Kami tidak takut, kami tidak gentar. Kami tetap memberitakan apa yang ada di lapangan tanpa hambatan dan pretensi apa-apa," ujar Setri dalam diskusi bertajuk Peretasan di Dunia Maya yang digelar secara daring , Sabtu (22/8/2020).

Inilah Rincian Rencana Pembelian Alutsista Tahun 2021 untuk TNI AD, TNI AU, TNI AL

Bajo Penantang Gibran Lolos Verifikasi Pilkada Solo, PKS: Selamat, Nanti Bisa Berkompetisi

Viral Video Bocah Tenggelam di Teluk Awur Jepara, Berhasil Diselamatkan Warga

Honda Umumkan Marc Marquez Pamit dari MotoGP 2020 Dalam Tiga Bulan Ke Depan

Setri menuturkan, teror yang dilakukan peretas seakan menguji seberapa besar keberanian Tempo.co.

Bahkan, Setri menyebut, peretas ingin redaksi merasa takut.

Selain itu, Setri berpandangan bahwa peretasan itu dapat dikaitkan dengan serangkaian peristiwa lainnya.

"Rangkaian peristiwa yang saya maksud, yakni sebelumnya rekan di Koran Tempo dan Tempo.co berkali-kali menulis soal penggunaan influencer untuk kampanye omnibus law. Setelahnya, pemberitaan kami menjadi diskusi yang cukup keras di media sosial," tutur dia.

Menurut Setri, peretasan laman situs berita Tempo.co merupakan upaya untuk membungkam kritik yang disampaikan melalui pemberitaan.

Ia menilai, pihak peretas seolah ingin menyampaikan bahwa segala upaya bisa dilakukan untuk menghambat kerja-kerja jurnalistik.

Setri mengingatkan bahwa persoalan peretasan ini harus menjadi perhatian semua pihak. Sebab jika dibiarkan, akan menjadi ancaman serius bagi kebebasan berpendapat.

"Ini bukan soal situs Tempo yang diretas. Namun, ini ada kaitannya dengan upaya pembungkaman, mengganggu kebebasan berpendapat," tegasnya.

"Saat ini mungkin tempo yang diretas. Besok bisa jadi (media) lain. Sehingga ancaman seperti ini harus kita lawan bersama," ucap Setri.

Sebelumnya diberitakan, laman situs berita nasional Tempo.co diretas oleh pihak tak dikenal pada Jumat (21/8/2020) dini hari.

Peretasan itu terjadi Jumat dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Awalnya, tampilan situs berubah menjadi warna hitam.

Lalu, ada iringan lagu Gugur Bunga selama 15 menit.

Kemudian, muncul tulisan, Stop Hoax, Jangan BOHONGI Rakyat Kembali ke etika jurnalistik yang benar patuhi dewan pers. Jangan berdasarkan ORANG yang BAYAR saja. Deface By @xdigeeembok.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasca-peretasan Situs Tempo, Pemred: Kami Tidak Takut",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved