Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

4 Fakta Warga Semarang Blokir Jalan Perumahan, Ketua RW Sampai Diancam dan Dikejar Parang

Herudiyanto, Ketua RW setempat sudah hampir satu dekade menghadapi situasi itu. Simak 4 fakta warga perumahan di Semarang blokir akses jalan umum.

Editor: Awaliyah P
YOUTUBE
JALAN DIBLOKIR WARGA - 4 Fakta Warga Semarang Blokir Jalan Perumahan, Ketua RW Sampai Diancam dan Dikejar Parang 

4 Fakta Warga Semarang Blokir Jalan Perumahan, Ketua RW Sampai Diancam dan Dikejar Parang

TRIBUNJATENG.COM - Puluhan tahun sudah warga RW 1 Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, hidup dengan keresahan yang sama: jalan lingkungan yang seharusnya menjadi akses bersama, berkali-kali ditutup oleh seorang warga bernama Ari Setiawan.

Herudiyanto, Ketua RW setemppat sudah hampir satu dekade menghadapi situasi itu.

Dari sekadar tumpukan batu yang menghalangi jalan, kini penutupnya berubah menjadi tembok galvalum dan kawat wermes yang membuat akses benar-benar tertutup rapat.

“Kali ini penutupan jalan yang betul-betul tertutup. Kalau dulu mobil enggak bisa lewat tapi motor masih bisa, sekarang total. Dicor, dipasang kawat wermes, ditutup galvalum,” tutur Heru dalam Saksi Kata Tribunjateng.com, Jumat, (10/10/2025).

1. Sudah Terjadi Puluhan Tahun

Heru tak lagi ingat kapan kejadian pertama kali.

Yang ia tahu, sejak dirinya menjabat RT sembilan tahun lalu hingga kini menjadi RW selama dua tahun terakhir, masalah itu terus berulang.

“Kejadian ini sudah puluhan tahun. Alasannya selalu sama: beliau menganggap tanah di depan rumahnya itu miliknya sendiri. Jadi kalau enggak senang sama warga, ya ditutup saja jalannya,” ujarnya.

Padahal, jalan Sinar Mas VII RT 12 RW 1 itu bukan jalan buntu. Jalur tersebut menghubungkan Gang 7, Gang 6, dan Gang 5, akses penting bagi warga sekitar.

“Kalau ditutup, warga harus mutar jauh. Padahal itu jalan tembusan bentuknya huruf U. Sekarang semua terpaksa mutar,” lanjutnya.

2. Bau Sampah dan Ancaman Parang

Selain menutup jalan, Ari juga dikenal menumpuk sampah hasil usaha pengelolaan maggot di depan rumahnya.

Sampah sisa makanan itu sering menimbulkan bau menyengat dan mengundang lalat ke rumah warga.

“Air sampahnya sampai ngalir ke jalan."

Suatu hari, Heru pernah mendapat laporan dari tetangga saat Ari memasang keramik di rumahnya.

Padahal hari sudah malam dan tetangga terganggu karena berisik.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved