Berita Jateng
Gubernur Ganjar Pranowo Izinkan Sekolah di 3 Daerah Ini Dibuka untuk Uji Coba Belajar Tatap Muka
Padmaningrum mengungkapkan akan melakukan uji coba pembelajaran secara tatap muka di tiga daerah yang masuk kategori zona hijau.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Padmaningrum mengungkapkan akan melakukan uji coba pembelajaran secara tatap muka di tiga daerah yang masuk kategori zona hijau.
Uji coba akan digelar di dua tingkatan sekolah yakni SMA dan SMK di Kabupaten Temanggung, Wonosobo, dan Kota Tegal.
Uji coba dilakukan untuk memastikan pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat.
• Duda & Janda Cantik Asal Semarang Digerebek di Kos, Ngaku Pasutri Ternyata Baru Kenal di MiChat
• Benarkah Terjadi Gempa Bumi Sangat Besar dan Tsunami Tanggal 28 Agustus 2020? Ini Jawaban BMKG
• Punya Ilmu Kebal, Kasim Sempat Tertawa saat Tubuhnya Tak Mempan Dibacok Andi
• Pelaku Bunuh 1 Keluarga di Baki Sukoharjo Tepat saat Jatuh Tempo Utang, 2 Barang Ini yang Diincar
Hal itu disampaikan Padmaningrum usai rapat dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di kompleks Kantor Pemprov Jateng, Rabu (26/8/2020).
"Sistem belajar tatap muka baru akan diujicobakan bila keadaan betul-betul dipandang aman. Bersama Gugus Tugas kabupaten/kota, kami melakukan penjaringan daerah yang dinilai aman," jelasnya.
Dari pemetaan tersebut, ada tujuh SMA/ SMK di tiga daerah tersebut yang akan dibuka untuk melakukan uji coba terlebih dahulu.
Sekaligus, sekolah- sekolah tersebut akan menjadi contoh sekolah sehat dengan mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan covid.
Padmaningrum menyebut tujuh sekolah yang ditunjuk melakukan uji coba yakni SMAN 1 Parakan, SMKN 1 Temanggung, SMAN 2 Wonosobo, SMKN 2 Wonosobo, SMAN 2 Kota Tegal, SMKN 2 Kota Tegal dan satu sekolah swasta SMA Pius Kota Tegal.
Sebelum uji coba itu, semua sekolah yang ditunjuk sudah melakukan simulasi, menyediakan sarana prasarana sesuai protokol kesehatan, menggelar rapat dengan orang tua siswa dan lainnya.
"Pembelajaran tatap muka hanya berlangsung sekitar 3- 4 jam. Jumlah siswa dibatasi sepertiga atau maksimal separuh. Pintu masuk dan keluar sekolah juga diatur. Bahkan harus dipastikan juga kondisi para siswa mulai dari berangkat, selama di sekolah, hingga pulang, tetap aman dari potensi terpapar Covid-19," bebernya.
Pelaksanaan uji coba, kata dia, akan dilaksanakan awal September. Tidak hanya di sekolah, protokol kesehatan juga harus dipastikan diterapkan saat siswa berangkat dan pulang.
Di perjalanan pulang atau berangkat sekolah ada potensi pelajar tertular virus corona.
"Untuk transportasi, jika ada siswa yang tidak memiliki kendaraan, maka kami meminta sekolah bekerjasama dengan angkutan umum. Tentunya dengan membatasi jumlah siswa dan kebersihan angkutan itu," ujarnya.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa tiga daerah yang akan menggelar uji coba sekolah tatap muka sudah mempersiapkannya dengan baik. Aturan, sarana, dan prasarana sudah dilakukan.
"Pertimbangannya, daerahnya sudah kuning menuju putih. Nanti saat pelaksanaanya, saya minta diawasi. Kalau perlu Dinas atau Cabang Dinas Pendidikan menerjunkan tim untuk melakukan supervisi," katanya.