Berita Artis
Ditodong Pistol saat Meliput Konflik di Timor Leste, Jeremy Teti: Selesai deh Hidup Gue
"Siapa reporter Indonesia yang melakukan siaran langsung dari Timor Leste sampai dievakuasi keluar dari Timor Leste?" kata Jeremy Teti.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Jeremy Teti membagikan pengalaman tak terlupakan.
Waktu itu dia meliput secara langsung situasi konflik di Timor Leste pada tahun 1999.
Pembawa acara itu memang ditugaskan untuk melaporkan situasi terkini dari lokasi bersama seorang kameraman.
• Kawah Oro-oro Kesongo di Blora Meletus Tiga Kali Hari Ini, 4 Gembala Kerbau Masuk RS
• Ya Allah Sebut Istri Suranto saat Ditusuk di Ulu Hati, Ini Kronologi Pembunuhan 1 Keluarga di Baki
• BPPH Pemuda Pancasila Jateng Anggap Gugatan 4 PAC Hanya Main-main
• Viral Kawah Oro-oro Kesongo Blora Meletus, Belasan Kerbau Tenggelam 4 Warga Keracunan
"Siapa reporter Indonesia yang melakukan siaran langsung dari Timor Leste sampai dievakuasi keluar dari Timor Leste?" kata Jeremy Teti dikutip dari Podcast Deddy Corbuzier, Kamis (27/8/2020).
Jeremy Teti menceritakan harus bertaruh nyawa ketika melakukan tugas meliput Perang Timor Leste.
Pasalnya, saat hendak siaran langsung, ia sempat disambangi oleh warga setempat yang memintanya melaporkan bahwa orang-orang di sana mati akibat ditembak oleh Polisi dan Brimob.
Namun, Jeremy Teti menolak mengatakan hal-hal tersebut secara langsung karena tidak memiliki bukti kebenarannya.
"Dia pakai motor muter-muter, kameramen gue jaraknya beberapa meter, 'aduh selesai deh hidup gue'," ujar Jeremy Teti.
Dalam ingatan memori Jeremy Teti masih tesimpan fakta bahwa orang yang menyambangi dan muter-muter di dekatnya itu membawa pistol.
Jeremy Teti melihat dengan mata kepala sendiri pistol tersebut sudah ada di tubuh orang yang menghampirinya.
"Tapi kan gue bisa bahasa daerah Timor Timur, bahasa Tetun gue ajak ngomong, 'eh adik gue pemain bola terkenal di Deli saat itu'.
Dia bapak bilang bisa bahasa daerah, jadi malu dia.
Kemudian dia pergi," ujar Jeremy Teti.
"Kita harus pandai keluar dari lubang jarum, dalam kondisi terjepit kita harus bisa lolos," kata Jeremy Teti.
Beruntung, dengan negosiasi dan bahasa daerah Jeremy Teti dan sang kameraman berhasil selamat.