Berita Regional
Bayi 5 Bulan Meninggal Diduga karena Salah Obat dan Puskesmas Abai, Dinkes Lakukan Investigasi
Kematian bayi perempuan berusia lima bulan menjadi sorotan masyarakat dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Mendapat perlakuan tak mengenakkan membuatnya langsung pulang dan membawa Sheva ke PKU Kalitidu, langsung ditangani oleh dokter dan diinfus,
Pukul 00.30 WIB, masuk hari minggu (23/8/2020) sudah pindah kamar.
Panas masih tinggi, mencret masih, namun mata mulai normal dan badannya mulai segar.
"Dokter bilang kalau mata sudah cekung begini bahaya, saya dan kakak hanya bisa berdoa," terangnya.
Kemudian Senin (24/8/2020), pukul 07.35 WIB dokter memeriksa kondisi Sheva, panasnya 40 derajat dan mengalami sesak nafas, langsung dipakaikan oksigen untuk ke IGD.
Tiba di RS Aisyiyah sekitar pukul 09.30 WIB, sampai RS baru dikasih tahu dokter kalau obat inamid tidak dianjurkan untuk anak kecil karena dosis tinggi.
Dokter pun juga marah.
Bahkan dikatakannya, obat itu sudah merusak otak, saraf dan pembuluh darah Sheva.
Kondisi Sheva semakin buruk, hingga akhirnya dinyatakan meninggal pukul 12.00 WIB.
Dokter menunduk tanpa menatap.
"Yang saya sayangkan, kenapa saat di puskesmas tidak diterima dengan baik, untuk mengetahui lebih jelas kondisi Sheva," ungkapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Bayi 5 Bulan di Bojonegoro Meninggal Karena Salah Obat dan Puskesmas Abai, Dinkes Investigasi
• Amalan 10 Muharram 1442 H, Pahala Besar Bagi yang Menyantuni dan Mengusap Rambut Anak Yatim
• Nasib Petahana Bupati Kendal Mirna Annisa di Pilkada Seusai Tak Dapat Rekomendasi PDIP
• Eijkman Temukan Virus Corona yang lebih Ganas Sudah sampai Indonesia, Kasus Baru Covid Catat Rekor
• Dikira Bercanda saat Minta Tolong, Harris Tewas Tenggelam Terseret Arus