Bupati Petahana Kendal Masih Butuh Dukungan, Parpol Pemilik Kursi Sedikit di DPRD Jadi Penentu
Hingga kini petahana Bupati Kendal, Mirna Annisa baru mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra untuk maju kembali.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: sujarwo

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Hingga saat ini, petahana Bupati Kendal, Mirna Annisa baru mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra untuk maju kembali mencalon diri pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 2020.
Restu dari Gerindra tersebut tidak lah cukup. Lantaran partai berlambang kepala garuda ini hanya memiliki enam kursi di DPRD Kendal.
Artinya, Mirna masih membutuhkan dukungan tiga kursi lagi dari partai politik agar bisa menjadi calon bupati incumbent. Syarat jumlah minimal agar bisa maju yakni mengantongi 9 kursi parpol atau gabungan parpol di DPRD Kendal.
Kekurangan tiga biji kursi tersebut bisa diambil dari parpol pemilik kursi sedikit di legislatif Kendal. Misalnya Partai Nasdem (2 suara) dan Perindo (1 suara).
Jika petahana dan Gerindra bisa menggandeng dua partai ini, Mirna bisa melenggang mendaftarkan diri ke KPU sebagai calon bupati.
Namun, dua partai tersebut belum menelurkan surat rekomendasi kepada pasangan calon.
"Masih terjadi dinamika di Kendal. Betul, kami, Nasdem hanya punya dua suara jadi penentu. Situasinya seperti itu, kami belum memutuskan," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Jateng, Akhwan, kepada Tribun Jateng, Senin (31/8/2020).
Meskipun demikian, partainya berharap mengusung petahana atau incumbent. Ia juga tidak memungkiri ada kemungkinan Nasdem merapat ke Mirna.
"Memang yang jadi sorotan incumbent. Kami sedang melihat incumbent seperti apa," ujarnya.
Menurutnya, alasan keinginan untuk mengusung petahana lantaran pihaknya berpikir realistis, petahana masih memiliki kans besar untuk menang.
Nasdem saat ini tinggal menunggu rekomendasi dari DPP. Keputusan mutlak ada di kepengurusan pusat dengan mempertimbangkan masukan dari bawah.
Ketika disinggung jika Nasdem mengusung petahana, artinya masih membutuhkan satu kursi lagi. Akhwan menuturkan kemungkinan Perindo juga akan bergabung.
Namun demikian, berdasarkan informasi yang diterima, Perindo resmi mengusung pasangan Dico Ganinduto- Windu Suko Basuki. Rekomendasi diterima pasangan ini langsung dari Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo.
Sebelumnya, pasangan Dico-Basuki juga masih membutuhkan tambahan kursi dukungan untuk bisa maju di pilkada. Awalnya, mereka diusung Golkar dan Demokrat yang masing- masing memiliki tiga kursi.
Sehingga masih membutuhkan tiga kursi lagi. PAN yang awalnya mendeklarasikan diri mendukung pasangan Tino- Mustamsikin yang diusung PDIP-PPP pun akhirnya merapat ke Dico-Basuki.
"Ya memang awalnya kami deklarasi untuk Tino- Mustamsikin, karena alurnya dari bawah. Tapi, ternyata karena DPP mempunyai keinginan lain. Yang memutuskan kan mereka," kata Ketua Desk Pilkada DPW PAN Jateng, Achsin Ma'ruf.
Baru- baru ini, PKS juga mengumumkan rekomendasi untuk pilkada Kendal diberikan kepada Dico- Basuki.
Bergabungnya PKS dan PAN ini makin menambah jumlah kursi dan memastikan Dico-Basuki bisa melenggang menjadi paslon.
Hingga saat ini, PKB juga belum mengeluarkan rekomendasi di pilkada Kendal. PKB bisa mengajukan calon tunggal secara mandiri lantaran memiliki 10 kursi.
Meskipun demikian, Ketua DPW PKB Jateng, Yusuf Chudlori, memastikan mengajukan kader sendiri menjadi bakal calon bupati. Pihaknya saat ini tengah berkomunikasi dengan bakal calon wakil bupati. (*)