Berita Semarang
Batik Jadi Daya Tarik Wisata, Pemkot Semarang Dorong Penguatan Ekosistem Batik
Pemerintah Kota Semarang menyebut terus mendorong penguatan ekosistem batik sebagai bagian dari identitas budaya sekaligus potensi ekonomi kreatif.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang menyebut terus mendorong penguatan ekosistem batik sebagai bagian dari identitas budaya sekaligus potensi ekonomi kreatif.
Satu di antaranya melalui Rumah Budaya Batik Keris di kawasan Gajah Mada, yang kini menjadi ruang alternatif bagi masyarakat untuk beraktivitas sekaligus mengenal lebih dalam warisan batik.
Baca juga: Sejumlah Pemda di Jateng Pastikan Komitmen Pelestarian Batik Lokal Daerahnya
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan, batik sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, terutama setelah kebijakan penggunaan batik pada hari-hari tertentu mulai diterapkan.
"Senin, Selasa, Kamis: batik. Kemudian Jumat juga boleh (memakai) batik. Sehingga orang boleh batik itu luar biasa. Karena kalau pakai batik, kita ke kantor habis itu mau dolan 'bermain', mau kondangan, mau apa kan? Enggak usah ganti baju. Sehingga ini sangat relaxing dan bisa diterima oleh masyarakat," kata Agustina di sela hadir di Rumah Budaya Batik Keris Gajah Mada, Jumat (3/10/2025) malam.
Ia menambahkan, kebijakan ini berdampak langsung pada meningkatnya minat masyarakat terhadap batik lokal.
Selain mendorong penggunaan batik, Pemerintah Kota Semarang juga membuka peluang kerja sama dengan pelaku industri untuk menghadirkan motif khas Semarang.
"Tadi sudah bincang-bincang, saya berupaya bagaimana Batik Keris tertarik dengan desain-desain Semarang, supaya kedepannya, di tahun-tahun berikutnya, bisa ada motif Semarang," ujarnya.
Selain sebagai galeri dan ruang edukasi, lanjut Agustina, Rumah Budaya Batik Keris juga dirancang sebagai ruang kreatif yang dapat dimanfaatkan oleh warga maupun komunitas.
Wali Kota menyebut, kehadiran rumah budaya ini menjadi tambahan energi dalam mengembangkan pariwisata berbasis budaya.
"Batik selalu menyenangkan ya, untuk kita. Selain launching Rumah Budaya milik Batik Keris dan ini akan menjadi salah satu ikon kunjungan wisata yang akan menunjang Kota Semarang sebagai kota wisata," terangnya.
Baca juga: Hari Batik Nasional 2025 Dibuka dengan Workshop Membatik 16 Meter di Kota Pekalongan
Agustina juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan batik.
Menurutnya, desain batik saat ini telah berkembang, tidak hanya dari segi motif tetapi juga model pakaian yang lebih modern dan menarik bagi anak muda.
"Tadi didesain tidak hanya motifnya, tetapi juga modelnya. Bagus banget. Ini jadi salah satu inspirasi lah. Kalau misalnya mau kondangan bareng atau mau arisan keluarga atau mau pergi ke mana itu bajunya bisa senada tapi enggak tua gitu. Bagus banget tadi," imbuhnya mengomentari desain batik yang ditampilkan. (idy)
Senator Peduli: DPD RI Ajak Warga Semarang 'Give Blood, Give Hope' |
![]() |
---|
Identitas Mayat di Tugu Semarang Terkuak: Mbah Surat, Pencari Ikan Berusia 70 Tahun |
![]() |
---|
Siswa MTs Khusnul Khatimah 02 Diberi Edukasi Kerusakan Lingkungan di Rowosari Semarang |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Mayat Pria Lansia Ditemukan Mengapung di Tambak Abrasi Mangkang Kulon Semarang |
![]() |
---|
Kota Semarang Berawan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Jumat 3 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.