Berita Video
Video Siswi Ini Belajar di Pinggir Jalan Temani Ibunya Jualan Degan
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah, mengharuskan setiap orangtua untuk bekerja lebih ekstra.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Berikut ini video siswi Ini belajar di pinggir jalan temani ibunya jualan degan.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah, mengharuskan setiap orangtua untuk bekerja lebih ekstra.
Orangtua harus bekerja lebih dalam mendampingi anak belajar di rumah.
Orangtua juga harus lebih banyak mengeluarkan uang untuk membeli kuota internet.
Hal itu dirasakan oleh Rifa Mistriana (35), warga Kelurahan Keturen, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.
Bahkan, Rifa setiap hari mendampingi putrinya Intan Mutiara Arsela, belajar sembari berjualan es kelapa muda.
Dia berjualan di Jalan Gatot Subroto Kota Tegal, tepatnya di depan Gedung Arsip Pemerintah Kota Tegal.
Rifa mengatakan, ia sengaja mengajak anaknya untuk ikut di tempat jualan.
Hal itu supaya anaknya terpantau dalam belajar.
Ia pun bisa ikut mendampingi dan mengajari anaknya di setiap materi pelajaran.
Rifa mengatakan, di rumah hanya ada ibunya.
Ia khawatir jika ditinggal di rumah, anaknya justru lebih banyak bermain.
"Ya anak saya bawa terus. Kalau ditinggal di rumah juga ga ada handphone. Trus di rumah hanya embahnya," kata Rifa kepada tribunjateng.com di sela-sela mengajari anaknya menulis huruf, Selasa (1/9/2020).
Rifa menjelaskan, anaknya Intan, adalah siswa kelas satu di satu MI Kota Tegal.
Baru awal masuk sekolah di Juni, anaknya langsung harus melangsungkan belajar dari rumah.
Ia mengatakan, anaknya belajar di sekolah sebanyak tiga kali dalam seminggu.
"Anak saya masuk sekolah hari senin, rabu, dan jumat. Biasanya berangkat pukul 07.30 WIB, nanti pulang 9.30. Saya jemput trus saja ajak ke warung juga," ujar janda dengan tiga anak tersebut.
Rifa berharap, kegiatan belajar mengajar (KBM) segara normal seperti semula.
Anak-anak bisa belajar tetap muka di sekolah secara full.
Meski bisa mendampingi anak belajar, Rifa mengaku, tetap kerepotan.
Menurut Rifa, sebetulnya anak-anak juga jenuh belajar di rumah.
Anak-anak ingin belajar di sekolah bersama teman-temannya.
"Kadang iya terganggu, repot. Penginnya bisa aktif lagi. Anak bisa sekolah, ibunya juga fokus bekerja," ungkapnya.
Selain itu, menurut Rifa, pengeluaran uang juga lebih boros dengan anak belajar dari rumah.
Pengeluaran tersebut tersedot untuk pembelian kuota.
Rifa mengatakan, ia membeli kuota internet tiga hari sekali dengan harga Rp 22 ribu.
Sementara penjualan es kelapa mudanya, tidak selalu ramai.
Ia mengatakan, jika ramai sehari bisa dapat Rp 150 dari jualan es kelapa muda dan Rp 50 ribu dari jualan rujak.
Jika sedang sehari hanya mendapat Rp 30 ribu.
"Ya hitungannya tetap boros. Ini saja saya beli handphone android pas ada belajar daring. Sebelumnya handphone saya itu jadul," katanya. (fba)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE: