Sinar Kumala Dorong Ada Jalur Khusus bagi Pesepeda di Kota Semarang
Penggiat Sepeda Kota Semarang, Sinar Kumala mengatakan, banyaknya pesepeda di Kota Lunpia harus dibarengi dengan penyediaan jalur khusus.
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: galih pujo asmoro
Kota Semarang punya banyak destinasi, sebut saja Kota Lama, Simpang Lima, dan lokasi lainnya.
Selain itu, kontur Semarang yang naik turun juga cocok bagi para pesepeda jarak jauh.
"Semakin lama jumlah pesepeda makin banyak di itu bikin crowded seperti di Jalan Pandanaran, Simpang Lima dan Kota Lama."
"Oleh karena itu perlu segera dipikirkan terkait jalur khusus sepeda. Misalnya memberi ruang pada jam-jam tertentu dan di akhir pekan," ucapnya.
Hal senada juga dikatakan Kasatlantas Porlrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi.
Menurutnya, keberadaan jalur sepeda dirasa perlu untuk keamanan semua pengguna jalan.
Berdasarkan Undang-undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009, pesepeda digolongkan dalam pedestrian, sama dengan pejalan kaki.
Oleh karena itu dibutuhkan ruang khusus namun tidak mengurangi hak pengguna jalan lainnya.
"Keberadaan jalur sepeda diharapkan tidak sampai membuat arus lalu lintas menjadi terganggu karena ketersediaan ruang yang tidak memadai."
"Maka dari itu perlu dilakukan diskusi agar nantinya jalur itu saling terhubung," jelas dia di tempat yang sama.
Sementara Kabid Pengendalian dan Penertiban Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang Danang Kurniawan menambahkan, penyediaan jalur pesepeda sebenarnya sudah dibahas dalam Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Semarang.
Jalur yang akan dibangun juga sudah diatur dalam Perda RTRW tersebut.
Namun untuk saat ini, pihaknya hanya bisa menyediakan jalur tidak permanen terlebih dahulu lantaran dampak pademi Covid-19.
"Kami buat skala prioritas dahulu di mana tempat yang akan banyak pesepeda dibuatkan jalur khusus."
"Misalnya jalur menuju perkotaan dan tempat rekreasi," ucapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/tribun-forum-jalur-sepeda.jpg)