Pilkada Sragen 2020
Partai Gerindra Masih Tunggu PKS, Bertekad Hadirkan Penantang Petahana di Pilkada Sragen
Penantian Partai Gerindra menunggu jawaban PKS untuk memunculkan pasangan calon penantang petahana belum menemukan titik terang.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN- Penantian Partai Gerindra menunggu jawaban PKS untuk memunculkan pasangan calon penantang petahana belum menemukan titik terang.
Gerindra berencana berkoalisi bersama PKS.
Setidaknya masih ada waktu hingga waktu perpanjangan pendaftaran selesai yakni pada Sabtu (12/9/2020).
Seperti diketahui, KPU membuka pendaftaran selama tiga hari Jumat- Minggu (4-6/9/2020).
Namun, KPU akan memanjangkan waktu pendaftaran selama tiga hari jika hanya terdapat satu paslon.
Baru petahana Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati berpasangan dengan Suroto yang mendaftar di KPU.
"Jadi atau tidak (mengusung calon) kan juga tergantung calon yang kami kasih rekomendasi, (apakah) dapat rekom dari PKS atau tidak," kata Sekretaris DPD Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro, kepada Tribun Jateng, Kamis (10/9/2020).
Gerindra telah sepakat mengusung pasangan Sukiman- Iriyanto. Namun, partai ini butuh teman koalisi agar bisa memenuhi syarat minimal kursi di DPRD.
Gerindra dengan lima kursi masih membutuhkan empat kursi lagi. Hitungan matematis, hanya PKS lah yang masih memiliki peluang besar untuk diajak berkoalisi. PKS punya enam kursi di legislatif.
Lantaran, PKS belum memutuskan untuk mengusung pasangan calon manapun. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian dari PKS kepada Gerindra apakah jadi mengusung paslon penantang petahana atau tidak.
Saat ini, bola ada di tangan PKS.
Sementara, PKS menyatakan abstain di pilkada Solo, Boyolali, Sragen, Demak, dan Wonosobo.
"Kemungkinan abstain. Kalau di Demak dan Wonosobo tidak dilirik karena tidak punya kursi," kata Ketua DPW PKS Jateng, Abdul Fikri Faqih.
Meskipun demikian, DPW masih menunggu pergerakan dari pengurus DPD di kabupaten/kota. Jika daerah mengirimkan usulan pastinya DPP akan menyikapinya dengan mengeluarkan rekomendasi.
"Namun, jika DPD saja tidak mengusulkan, ya mau bagaimana lagi. Karena DPP pasti akan mempertimbangkan usulan dari daerah," imbuhnya.
Sebelumnya, Partai Golkar juga bertekad menghadirkan penantang petahana dengan menghadirkan calon dari kader sendirim Namun, di tengah jalan Golkar malah merapat ke petahana.
"Pastinya ada dinamika yang terjadi di sana (Sragen). Sehingga kami merapat ke petahana," kata Ketua DPD Golkar Jateng, Panggah Susanto.
Partai berpikir realistis, bergabung dengan petahana memiliki peluang besar untuk menang.(mam)