Pemerintah Garap Program Bantuan Khusus Tenaga Honorer
Saat ini pemerintah tengah melakukan kajian untuk meringankan beban tenaga honorer akibat pandemi covid-19.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya merumuskan program bantuan yang ditujukan kepada tenaga honorer.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini pemerintah tengah melakukan kajian untuk meringankan beban tenaga honorer akibat pandemi covid-19.
Nantinya, program itu ditujukan untuk seluruh tenaga honorer di Indonesia.
"Pak Presiden meminta pendalaman terkait dengan tenaga honorer. Ini pemerintah akan melakukan kajian tenaga honorer akan diberi bantuan, karena sebagian kecil tenaga honorer ada yang sudah dapat bantuan dari data BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya, usai rapat terbatas, Senin (14/9).
Untuk saat ini, menurut dia, bantuan bagi tenaga honorer diberikan melalui program subsidi gaji yang disalurkan kepada 15,7 juta pekerja. Melalui program itu, pekerja mendapatkan bantuan Rp 600.000 selama 4 bulan, sehingga total bantuan yang diterima adalah Rp 2,4 juta.
Meski demikian, dari jumlah 15,7 juta pekerja itu, sebanyak 13 juta orang di antaranya adalah pekerja swasta, dan hanya 2,7 juta lain yang merupakan PNS honorer. "Sehingga ini akan diarahkan untuk seluruh tenaga honorer. Ini akan disiapkan program maupun detilnya," jelas Airlangga.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyatakan, bantuan subsidi gaji Rp 600.000 yang diberikan pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya ditujukan bagi karyawan swasta, tetapi juga pegawai honorer non-PNS.
"Pegawai pemerintah non-PNS, sepanjang dia menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, dia termasuk yang menerima program bantuan perintah ini," ucapnya. (Kompas.com/Mutia Fauzia)