Berita Semarang
Ita Pastikan Proses SKB CPNS Pemkot Semarang Aman dari Covid-19: Protokol Kesehatan Ketat
"Biasanya ruangan sekali sesi bisa 400an orang, sekarang hanya 200an saja," tambahnya
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Proses seleksi kemampuan bidang (SKB) bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pemkot Semarang diselenggarakan di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Jumat (18/9/2020).
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meninjau ke lokasi tes dan memastikan tes berjalan lancar dan aman dari penyebaran Covid-19. Pihak penyelenggara telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ita, sapaan akrabnya, memaparkan, setiap peserta harus mencuci tangan terlebih dahulu, dicek suhu tubuh, dan masuk bilik chamber untuk disemprot sebelum masuk ke ruang tes.
"Biasanya ruangan sekali sesi bisa 400an orang, sekarang hanya 200an saja," tambahnya.
Dia menyebutkan, semua peserta CPNS Pemkot Semarang dalam kondisi sehat dan tidak ada yang masuk ke ruang khusus.
Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, dia yakin, seleksi CPNS Pemkot Semarang tidak akan menimbulkan klaster baru.
Ita berharap, calon PNS yang terpilih nantinya adalah sosok yang paham dengan IT. Pasalnya, saat ini semua sudah berbasis IT. Di sisi lain, diharapkan calon yang terpilih juga merupakan orang yang berpikir visioner yang bisa membawa Semarang lebih hebat.
Adapun tes SKB di Udinus Semarang diikuti oleh 3.945 CPNS dari tujuh kabupaten/kota di Jawa Tengah yaitu Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kabupaten Wonosobo, dan Kota Semarang.
Tes telah dilaksanakan sejak 12 hingga 18 September atau Jumat ini.
Selama sepekan penyelenggaraan tes SKB di Udinus Semarang, petugas Dinas Kesehatan Kota Semarang bersiaga mengantisipasi adanya peserta yang bergejala.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, selama penyelenggaraan tes ada empat peserta yang dinyatakan reakrif. Kemudian, pantia menempatkan mereka di ruang khusus yang telah dipersiapkan yakni di ruang terbuka tanpa AC.
"Ada empat yang rekatif. Karena mereka bergejala, kemudian dirapid. Kalau tidak salah dari Kabupaten Wonosobo," ucapnya.
Dia memastikan pelaksanaan SKB berjalan aman karena pihak penyelenggara telah menyiapkan segala sesuatu dengan baik. Petugas kesehatan juga telah menyiapkan peralatan untuk mengantisipasi adanya peserta yang bergejala.
Sebelum penyelenggaraan tes, Dinkes Kota Semarang juga telah meminta BKPP dari tujuh kabupaten/kota untuk mendata kondisi masing-masing pesertanya.
"Kami disini sebagai tim kesehatan menyiapkan peralatan dan ruangan agar safetyatau aman bagi para petugas termausk mereka agar tidak menularkan ke orang lain," ucapnya. (eyf)