Promoter Polda Jateng
Tindak Pelanggar Protokol Kesehatan, Polres Semarang Bentuk Unit Kerja Covid-19
Dalam rangka menekan jumlah pelanggar protokol kesehatan virus Corona (Covid-19) pada wilayah hukum Kabupaten Semarang, Polres Semarang membentuk unit
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Dalam rangka menekan jumlah pelanggar protokol kesehatan virus Corona (Covid-19) pada wilayah hukum Kabupaten Semarang, Polres Semarang membentuk unit kerja lengkap penanganan Covid-19.
Kapolres Semarang AKBP Gatot Hendro Hartono mengatakan unit tersebut merupakan satuan kecil bekerjasama dengan TNI, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dalam operasi yustisi penegakan protokol kesehatan.
"Pada satu sisi kami menindak pelanggar dengan memberikan hukuman edukatif juga kita berikan masker," terangnya kepada Tribunjateng.com, di Mapolres Semarang, Senin (21/9/2020)
Menurut AKBP Gatot, satuan unit tindak Covid-19 tersebut juga dilengkapi armada khusus sebanyak 30 unit yang akan rutin melakukan patroli protokol kesehatan virus Corona.
Ia menambahkan, unit tindak itu juga akan lebih intensif sampai pada tingkat kecamatan.
Terutama ketika ada warga hendak menggelar kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa seperti hajatan atau acara lainnya.
Bupati Kabupaten Semarang Mundjirin mengapresiasi langkah Polres Semarang dalam ikut andil menekan penyebaran virus Corona di Bumi Serasi.
"Adanya unit lengkap tindak Covid-19 itu satuan institusi dapat dikendalikan.
Tetapi masih ada warga menggelar wayangan, sunatan, tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
Karena itu adanya unit tindak ini dapat diterapkan pada institusi lain," katanya
Dikatakannya, sampai hari ini telah ada sebanyak 753 warga Kabupaten Semarang terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona.
Kemudian sedang dalam perawatan 53 orang dan isolasi mandiri jumlahnya masih banyak.
Pihaknya mengungkapkan, meningkatnya kasus disinyalir karena munculnya klaster pasar karena aktivitas pedagang dari satu daerah ke daerah lain cukup tinggi.
"Kemudian klaster rumah sakit banyak yang terdeteksi.
Itu mereka tertular setelah pergi berziarah, pengajian, berjualan dan itu sangat memprihatinkan," ujarnya
Mundjirin menegaskan, untuk menurunkan angka penularan petugas gabungan terus melakukan sterilisasi baik penyemprotan disinfektan maupun operasi masker. (ris)
TONTON JUG DAN SUBSCRIBE :