Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, 3 Mahasiswi Tewas di Dalam Mobil Terparkir, Mesin dan AC Menyala

Tiga wanita ditemukan meninggal dunia usai tidur di dalam mobil yang berhenti dengan kondisi AC menyala.

Editor: galih permadi
mStar Online
Tiga mahasiswi tewas usai tidur di dalam mobil berhenti dengan kondisi AC menyala. 

TRIBUNJATENG.COM - Nasib nahas dialami tiga mahasiswi tewas di dalam mobil.

Tiga wanita ditemukan meninggal dunia usai tidur di dalam mobil yang berhenti dengan kondisi AC menyala.

Sementara satu orang lainnya dalam kondisi kritis.

Viral Fenomena Suara Dentuman di Jakarta, Pertanda Gempa Besar? Ini Penjelasan BMKG

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, 3 Tewas Kecelakaan Innova Vs Truk di Tol, Asal Tegal & Pekalongan

Viral Ganjar Marah di Kantin DPRD Jateng karena Ada Kerumunan, Bambang Krebo: Saya Bisa Pahami

Jadwal Timnas U19 Indonesia Vs Bosnia Herzegovina, Arhan Si Pelempar Jarak Jauh Ingin Main di Eropa

Mengutip Tribunnews.com, kejadian tersebut terjadi 17 September 2020, pada pukul 01.40 waktu setempat di jalan raya Shell Samagagah, Malaysia.

Korban meninggal yakni Sharifah Fariesha Syed Fathi, Ayuni Shazwanie Shabri dan Nor Adilah Mohd Safwan.

Menurut Kapolres Seberang Perai Tengah, Asisten Komisaris Shafee Abd Samad, kejadian itu terjadi saat keempat wanita tersebut berhenti untuk beristirahat di SPBU.

Rekaman CCTV mengungkapkan bahwa mobil Honda Odyssey yang dikemudikan oleh si kembar berhenti dan diparkir di pom bensin pada pukul 8.30 malam, katanya.

Mereka berempat keluar dari mobil untuk membeli makanan dan kembali ke mobil.

Shafee mengatakan kejadian itu diketahui oleh ayah Ayuni Shazwanie yang menemukan mobil mereka di tempat kejadian.

Sebelumnya, pria yang tinggal di Kedah itu keluar untuk mencari putrinya yang tak pulang setelah terakhir kali mengirim pesan kepada ibunya pada pukul 21.15 waktu setempat.

"Ayah Ayuni Shazwanie menemukan mobil tempat putrinya dan teman-temannya berada di pom bensin dan terkejut saat mengetahui bahwa mesin mobil masih menyala tetapi mereka tidak sadarkan diri," katanya.

Ayah korban kemudian menghubungi staf medis dan kasus tersebut diklasifikasikan sebagai kematian mendadak.

Dia mengatakan semua korban berasal dari Sungai Petani dan Gurun dan sedang dalam perjalanan pulang setelah liburan di Pulau Jerejak, Penang kemarin 16 September 2020, bersamaan dengan hari libur Malaysia Day.

Ia mengatakan, semua korban merupakan sahabat baik dan belajar di perguruan tinggi yang sama jurusan farmasi.

Kehilangan tiga orang sahabat sekaligus pun mau tidak mau harus diterima Syazana.

7 sahabat dekat, kini tiga di antara mereka meninggal dunia (mStar Online)
Gadis ini begitu syok begitu mendengar kabar meninggalnya tiga sahabat dengan cara yang tragis.

"Saya duduk dan terus menangis. Saya tidak menyangka akan kehilangan tiga teman baik sekaligus," ucap Syazana kepada mStar Online, sebagaimana dikutip TribunSolo.com.

Awalnya Syazana menerima kabar dua sahabat meninggal dunia.

Lalu di dikabari lagi jika salah satu si kembar turut berpulang.

“Sekitar jam 7.30 pagi, seorang teman dari Kedah menelepon saya dan memberi tahu saya bahwa Ayuni dan Fariesha telah meninggal, sedangkan si kembar Nor Adilah dan Nor Aqilah saat itu masih dalam perawatan.

“Saya lemas dan terus menangis. Saya langsung menelepon umi (ibu) di Gurun, Kedah untuk mengabarkan kabar duka ini karena dia memang mengenal teman baik saya.

“Umi menenangkan saya karena saya sedih dan merasa bersalah karena tidak bisa berziarah saat pemakaman di Kedah," sesal Syazana.

Syazana lantas bercerita detik-detik sebelum tiga sahabatnya meninggal.

Ternyata ia berencana ikut bersama dua orang lainnya.

Namun rencana mereka terhambat karena masalah pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan.

“Tapi karena tidak bisa cuti sebab baru dapat pekerjaan, saya tidak bisa ikut. Ada dua teman lain yang terkendala. Kami bertujuh bersahabat baik sejak kuliah dan praktek di tempat yang sama," kenangnya.

Sebelum itu, ia dan tiga almarhumah sempat saling chat di grup WhatsApp.

Dia tak menyangka jika chat di grup tersebut menjadi chat terakhir dengan para sahabatnya.

“Saat hari kejadian, grup WhatsApp riuh dengan celoteh mereka yang ngobrol tentang liburan. Mengobrol tentang baju apa yang akan dipakai dan lain sebagainya."

"Memang hari itu chat grup WhatsApp begitu riuh karena semua saling update. Bahkan almarhumah Ayuni mengatakan, kalau Kak Syaz (Syazana) ikut pasti sangat seru."

“Lalu saya komen di postingan Adilah, tapi dia tidak merespons seperti biasanya. Malam itu (Rabu), WhatsApp group tujuh kami sepi tapi tidak ada yang merasa aneh hingga kami mendapat berita itu pada Kamis pagi,” ujar Syazana yang bekerja di klinik kesehatan gigi.

Dia tak menyangka, teman-teman tidak merespons di grup WhatsApp ternyata karena meregang nyawa.

Syazana menggambarkan mereka semua adalah sahabat yang bekerja keras dan bersenang-senang bersama.

“Almarhumah Ayuni, dia sangat baik. Tidak ada sepatah kata pun kata kasar yang keluar dari mulutnya. Sedangkan si kembar Nor Aqilah dan Nor Adilah orang yang tak perhitungan."

"Dia selalu menumpangiku ke rumah sakit saat kami praktik karena kami berdua dari daerah yang sama. Almarhumah Fariesha adalah orang yang manja dan ceria," kenang dia.

Syazana berujar lagi, almarhumah kerap memberikan kata penyemangat kepadanya.

Termasuk ketika ia sedang berusaha mencari pekerjaan.

Kehilangan tiga sahabat sekaligus yang biasanya ramai di grup WhatsApp, Syazana hampir tak bisa mengungkapkan perasaannya.

"Saya sangat merindukan mereka. Saya tidak tahu bagaimana berbicara tentang perasaan saya. Sekarang saya hanya bisa melihat gambar dan video yang dulu-dulu," katanya.

Syazana pun berjanji kelak akan mengunjungi makam tiga sahabatnya itu untuk memberikan doa.

Bahaya Tidur di Mobil Berhenti dengan Mesin & AC Menyala

Dilansir dari Kompas.com, cukup banyak kejadian orang meninggal di dalam mobil ketika sedang tidur seperti itu.

Menurut Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center, apabila ada gas buang kendaraan bocor dan masuk ke area kabin dan terisap orang yang sedang tidur, itu bisa berbahaya sekali.

Marcell melanjutkan, meskipun hal itu dilakukan dengan kondisi kaca dibuka sedikit, bukan tidak mungkin kadar CO meningkat sedikit dan menurunkan kadar oksiden dalam darah yang menyebabkan tubuh kehilangan cairan.

Beda kondisi dengan kondisi sedang mengemudi atau mobil berjalan tidak keracunan CO.

Hal tersebut karena dalam kondisi sadar bila temperatur berubah atau napas kurang nyaman, bisa melakukan tindakan seperti membuka jendela.

"Berbeda dengan saat kita sedang tidur, kita tidak sadar dengan perubahan yang ada," ucap Marcell.

Lantas, bagaimana jika kondisi mesin mati dan kaca jendela terbuka? Sekiranya aman, kata Marcell, jika posisinya di dalam parkiran basement, tetap bahaya karena terkadang sirkulasi udara di dalam ruangan itu kurang baik sehingga kadar CO ikut tinggi.

"Belum lagi risiko kerampokan menjadi tinggi karena tidur terus posisi kaca jendela terbuka," kata dia.

Untuk itu, tetap cari tempat yang dirasa benar-benar aman bila Anda memang sudah tidak bisa lagi menahan kantuk.

Misalnya, bila berada di rest area, cari lokasi yang berdekatan dengan pos penjagaan.

Buka sedikit kaca jendela, dan matikan mesin kendaraan. Pastikan semua barang berharga seperti dompet, tas, atau ponsel tersimpan rapi di tempat yang tidak terlihat dari luar. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul 3 Mahasiswi Tewas saat Tidur di dalam Mobil, Curhat Pilu Sahabat Beberkan Chat Terakhir di Grup WA

Kisah Mbah Waryono Sampai ke Telinga Walikota Semarang, Hendi: Luar Biasa

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Dokter Handry Meninggal Karena Corona, Jadi Kasus Pertama di Solo

[HOAKS] Rumor Pengumpulan Massa PSHT di Kota Solo

Pegawai Bank Ini Manfaatkan Limit Kredit Nasabah Hingga Rp 2,1 Miliar, Pelaku Bikin Rekening Fiktif

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved