Berita Pati
Kekeringan di Pati Meluas, Kini Merambah Ke 21 Desa Pada Enam Kecamatan
Wilayah terdampak kekeringan akibat musim kemarau di Kabupaten Pati terus meluas. Dalam dua pekan ini, telah ada enam kecamatan di Pati yang mengalami
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Wilayah terdampak kekeringan akibat musim kemarau di Kabupaten Pati terus meluas.
Dalam dua pekan ini, telah ada enam kecamatan di Pati yang mengalami krisis air bersih.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Martinus Budi Prasetya ketika diwawancarai Tribunjateng.com di kantornya, Selasa (22/9/2020).
• Subsidi Gaji Rp 600 Ribu untuk Karyawan Sudah Disalurkan Kemenaker Ke 94,82 Persen Penerima
• Lupa Jalan Pulang Mbah Suratmi Ditemukan Meninggal di Hutan Papasan Jepara
• Beredar Kabar Anggota PSHT Bakal Penuhi Solo, Kopassus & Brimob Dikerahkan Patroli
• Barikade Gus Dur Meminta Jokowi Tunda Pilkada 2020, Kemanusiaan di Atas Segalanya

Enam kecamatan yang mengalami kekeringan ialah Jakenan, Gabus, Pucakwangi, Winong, Juwana, dan Pati.
Total terdapat 21 desa di enam kecamatan tersebut yang terdampak kekeringan.
Di antara desa-desa tersebut, beberapa di antaranya dalam kondisi lumayan parah.
"Yang lumayan terdampak kekeringan (parah) ada di wilayah Kecamatan Pucakwangi. Antara lain di Desa Lumbungmas dan Desa Karangrejo," kata dia.
Ia menambahkan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa tersebut.
Penyaluran air bersih telah dilakukan sejak 25 Agustus lalu.
"Rata-rata tiap desa kami beri dua tangki air bersih," jelas Martinus.
Kapasitas tangki air bersih, lanjut dia, ialah antara 4.500 sampai 5.000 liter. (Mazka Hauzan Naufal)