Berita Features
Cerita Pengabdian Aiptu Sri Mulyono, 4 Bulan Jadi Pengubur Jenazah Covid-19, Meninggal karena Corona
Terhitung selama 4 bulan Mul, demikian sapaan akrab Aiptu Sri Mulyono, bertugas menguburkan jenazah pasien Covid-19
Sosok tak pelit ilmu
Mul merupakan sosok yang tidak terlupakan di dalam tim karena dirinya banyak berbagi ilmu dengan relawan lain.
Salah satu ilmu yang dia bagikan ialah tentang kimia biologi radiasi (KBR).
"Beliau bergabung dengan Aman Nusa Progo, satgasnya Polda DIY.
Di dalamnya berisi anggota kepolisian. Salah satu unsurnya Kimia Biologi Radiasi (KBR) milik Brimob beliau bergabung pada satuan itu. Lalu diperbantukan," ujar dia.
Mul juga memberikan sumbangsih dalam pembuatan zona dekontaminasi yang ada di Tim Reaksi Cepat (TRC).
"Termasuk stasiun dekontaminasi adalah sumbangsih dari beliau, sejak tanggal 30 satgas Aman Nusa Progo ada perpindahan, Pak Mul ada proses mutasi tidak lagi ikut dalam posko," katanya.
"Jadi intinya adalah bahwa kami bersaksi beliau orang baik banyak meninggalkan ilmu," kata Pristiawan.
Menyemprot disinfektan

Penyemprotan disinfektan di wilayah zona merah Covid-19 Tambora, Jakarta Barat, Kamis (11/6/2020).(ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Barat)
Selain bertugas menguburkan jenazah Covid-19, Mul juga seirng bertugas melakukan penyemprotan disinfektan.
Komandan Brimob Polda DIY Kombes Pol Imam Suhadi menceritakan bahwa Mul adalah sosok berintegritas.
Seringkali Mul tak kenal waktu hingga tak punya jam istirahat.
"Kalau saat menyemprot disinfektan itu sering diberi uang rokok sama pemilik tempat yang disemprot, tetapi beliau selalu menolak.
Ya, beliau luar biasa dedikasi sama kesatuan luar biasa.