Di Balik Dicetuskan Q-Pop Ezzura, Tak Ingin Kalah dengan K-Pop

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kehadiran grup musik Ezzura sebagai regenerasi Nasida Ria membawa napas baru di belantika musik Tanah Air.

Ezzura hadir mengembangkan musik kasidah dengan sentuhan genre musik Qasidah Pop (Q-Pop).

Kasidah pop ini dikemas sedemikian rupa agar mudah diterima oleh masyarakat terutama kalangan milenial dan generasi Z.

"Kami memperkenalkan genre musik Ezzura dengan nama Q-Pop atau Qasidah Pop.

Ide Q-Pop ini muncul dari pimpinan kami, Choliq Zain beberapa tahun lalu," ujar Yanuar Prananda sebagai Production Designer Manajement Nasida Ria Entertainment saat ditemui tribunjateng.com baru-baru ini.

Yanuar memaparkan, selain sebagai penyegaran dari grup musik Nasida Ria, kehadiran Q-Pop Ezzura ini untuk mempertahankan identitas musik di Indonesia.

Terlebih di tengah merebaknya musik maupun lagu dari luar negeri, manajemen Nasida Ria tidak ingin musik yang merupakan asli Indonesia itu hilang ditelan zaman.

"Gempuran musik barat dan K-Pop di Indoensia yang begitu deras, jangan sampai musik kita sendiri hilang.

Makanya kalau di sana (Korea) ada K-Pop, di sini juga ada Q-pop," ungkapnya.

Yanuar lantas menerangkan, Ezzura sendiri memiliki sembilan personil.

Seluruhnya merupakan anak muda dengan tingkatan SMP hingga kuliah.

Masing-masing yakni Walidah (vokalis), Makhi (vokalis), Immah Nur Rosyidah (backing vokal), Hidayatul Faizah (biola), Nazla Zain (backing vokal), Elicia Melfy Naofizsa (seruling), Resty Fajaria (basa), Siti Lativa (kendang), dan Alifatul Khoriyah (keyboard).

"Untuk Ezzura ini kami berusaha memasukkan kasidah dengan nilai-nilai dakwah yang bisa diterapkan pada generasi milenial.

Musiknya juga kami buat seasyik mungkin.

Kami juga senang karena ternyata banyak publik figur yang tidak memandang sebelah mata lagu kasidah. Banyak artis yang mendukung Q-Pop ini.

Ini menjadi tantangan kami ke depan, jangan sampai kalah dengan musik-musik luar negeri," imbuhnya. (*)