Berita Viral
Gatot Nurmantyo Diusir saat Deklarasi KAMI di Surabaya, Sebut Dibubarkan Polisi
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo diusir saat menghadiri acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), di Surabaya, pada Senin (28/9/
TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo diusir saat menghadiri acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), di Surabaya, pada Senin (28/9/2020).
Dalam video yang beredar di media sosial, seorang anggota polisi juga menghampiri Gatot dan meminta agar acara dibubarkan.
Video yang merekam detik-detik polisi menghentikan pidato Gatot Nurmantyo viral di media sosial.
• Sejumlah Fakta di Balik Film G30S, Biaya Produksi Termahal di Masanya - Adegan yang Tuai Perdebatan
Di video tersebut, Gatot Nurmantyo tampak bersikap kooperatif dan menuruti permintaan polisi.
"KAMI adalah organisasi yang konstitusional, tapi kalau kita diminta bubar oleh polisi, maka kita junjung tinggi dan ikuti apa yang telah diminta pak polisi," kata Gatot lalu menutup sambutannya.
Sementara di depan rumah Jabal Nur massa aksi juga menggelar aksi protes meminta acara KAMI dibubarkan.
Sebelumnya massa juga memblokade gedung Juang 45 di Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, tempat acara Silaturahim KAMI Jatim sebelumnya digelar.
Ditemui awak media, Gatot Nurmantyo menceritakan soal peristiwa di video yang viral itu.
"Bapak tolong beri sepatah dua patah kata," ucap Gatot Nurmantyo dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Kompas TV, pada Selasa (29/9/2020).
"Di tengah-tengah kemudian ada aparatur, akan membubarkan," imbuhnya.
Gatot Nurmantyo mengatakan saat itu ia memberikan sejumlah pesan kepada peserta acara KAMI.
Ia meminta mereka untuk tak marah dan menuruti permintaan polisi.
Pasalnya menurut Gatot Nurmantyo polisi yang bertugas kala itu hanya menjalankan tugas dari atasan mereka.
"Saya bilang kepada semua hadirin, ini aparatur menjalankan tugas," ucap Gatot Nurmantyo.
"KAMI adalah organisasi yang mengutamakan moralitas,"