Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Pulang dari Bertemu Wali Kota Semarang Hendi, Pak Ody Menangis, Ini Kisahnya yang Viral

Bahkan, sosok penipu yang sama juga menguras uang tabungan di rekening Pak Ody sebesar Rp 500.000 pada hari itu

Editor: muslimah
TribunJateng.com/Iwan Arifianto
Audy Hamdani saat menunjukan nomor whatsapp pemesan order fiktif sekaligus pelaku hipnotis via telepon di Semarang, Sabtu (26/9/2020). 

Pulang dari Bertemu Wali Kota Semarang Hendi, Pak Ody Menangis, Ini Kisahnya yang Viral

TRIBUNJATENG.COM - Kesabaran seorang pengemudi ojek online (ojol) di Semarang, Jawa Tengah bernama Audy Hamdani (59) berbuah manis.

Pria yang kerap disapa Pak Ody itu mengaku ikhlas sekalipun telanjur mengantar pesanan fiktif 14 ayam geprek senilai Rp 315.000 dalam kondisi hujan deras.

Bahkan, sosok penipu yang sama juga menguras uang tabungan di rekening Pak Ody sebesar Rp 500.000 pada hari itu.

Cerita Anggota PKI Kebal Meski Ditembak Peluru Berkali-Kali, Hingga Akhirnya Tentara Temukan Cara

Anggota DPRD Kota Semarang Wisnu Pudjonggo Wafat Karena Covid, Keluarga:Almarhum Ada Penyakit Bawaan

Hayoo Sedang Mencari Janda Bolong Ya? Sedang Tren, Segini Harga Jualnya di Kabupaten Tegal

Ratusan Sex Toys Pria & Wanita Dimusnahkan, Diimpor Via Pos dan Bandara Adi Soemarmo Solo

Kisah Pak Ody menyentuh hati banyak orang, termasuk Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Menangis haru

J

 Ilustrasi(shutterstock) 

Cerita ketegaran Pak Ody membuat Wali Kota Semarang memanggilnya secara khusus.

Hendrar yang tersentuh mengetahui cerita Ody pun memberikan bantuan.

Ody mengaku tak kuasa menahan tangis haru setelah bertemu dengan orang nomor satu di Kota Semarang itu.

"Pulang-pulang saya enggak kuat, langsung nangis karena terharu diberi bantuan sama Pak Wali," kata dia.

Ody bercerita, dirinya bahkan sempat grogi dan salah menjawab ketika ditanya oleh staf wali kota.

"Saya sempat grogi. Ditanya udah makan belum, saya jawab sudah makan. Padahal saya belum makan seharian," tutur dia.

Kepadanya, Wali Kota Semarang menitipkan pesan.

"Pak Hendi (sapaan Hendrar Prihadi) sempat berikan pesan untuk lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang.

Dan juga mendoakan agar tetap sehat terus menyemangati untuk bekerja.

Lalu saya jawab siap, Pak," ujar Ody.

Mendapat ganti rugi dari manajemen GrabFood

Mengetahui kisah Ody, manajemen GrabFood pun turun tangan.

Mereka mengganti kerugian secara penuh atas biaya yang dikeluarkan Ody saat melayani order fiktif tersebut.

Ganti rugi biaya itu telah diserahkan pada Jumat (25/9/2020).

Selain itu, akun yang melakukan order fiktif telah dinonaktifkan.

Hal itu dilakukan untuk mencegah peristiwa serupa terulang kembali.

"Kami mengimbau para pengguna (GrabFood) untuk menghargai kerja keras mitra pengemudi kami dalam menjalankan pekerjaannya, terutama dalam masa pandemi yang penuh tantangan seperti saat ini," kata Head of Marketing GrabFood Indonesia Hadi Surya Koe.

Kehujanan dan antar pesanan 14 ayam geprek ke rumah kosong

Kisah bermula ketika Ody mendapatkan pesanan 14 bungkus ayam geprek dan minuman dengan harga Rp 315.000.

Meski kondisi hujan deras, dia berusaha segera mengantarkan makanan ke Jalan Taman Blimbing, Peterongan, Semarang Selatan.

Namun Ody kebingungan lantaran setelah sampai di alamat yang dituju, ternyata rumah itu tak berpenghuni.

"Ada pesanan waktu 22 September sore. Waktu diantar ke alamat ternyata malah rumah kosong," jelas Audy saat dikonfirmasi, Sabtu (26/9/2020).

Dalam kondisi kehujanan, Ody lalu berteduh di sekitar lokasi agar makanan tersebut tidak basah.

"Saya takut makanan yang saya bawa ini basah," ucapnya.

Ody lalu menelepon pemesan. Pemesan meminta agar pesanan itu dibatalkan.

Tabungan dikuras penipu yang sama

Ody kemudian mendapatkan telepon dari pemesan ayam geprek.

Kali ini orang misterius itu memintanya mengecek uang tabungan di mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

Ody secara tidak sadar menuruti berbagai instruksi penelepon, mulai dari memfotokan jumlah saldo sampai memasukkan sejumlah nomor.

Ternyata penipu itu menguras tabungan Audy sebesar Rp 500.000 untuk membeli pulsa.

"Saya kaget, pas saya cek ternyata saldo di rekening saya sudah habis.

Saat itu saya ingin ambil uang untuk top-up," ucapnya.

Meski telah ditipu habis-habisan hari itu, Ody mengaku ikhlas.

"Pendapatan setiap hari Rp 30.000 sampai Rp 70.000. Tapi pas pandemi gini pendapatan tidak menentu.

Yang penting bisa kerja dan sehat terus," ujar dia ketika itu. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tangis Haru Pak Ody, Driver Ojol Korban Order Fiktif 14 Ayam Geprek, Ini Akhir Kisahnya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved