Penanganan Corona
Kasus Covid-19 di Semarang yang Sedang Hot Ada di Tiga Wilayah Ini
Tiga kecamatan menjadi sorotan Dinkes Kota Semarang, yaitu Kecamatan Semarang Barat, Pedurungan, dan Ngaliyan.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tiga kecamatan menjadi sorotan Dinas Kesehatan Kota Semarang. Tiga kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Semarang Barat, Pedurungan, dan Ngaliyan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, tiga wilayah tersebut saat ini menduduki posisi tertinggi kasus Covid-19 di Kota Semarang. Data hingga Rabu (30/9/2020) pukul 16.00, Kecamatan Semarang Barat terdapat 65 kasus aktif, disusul Kecamatan Pedurungan 49 kasus aktif, dan Ngaliyan 44 kasus aktif.
"Ini yang hot (panas) ada tiga wilayah. Di Kecamatan Semarang Barat, Pedurungan, dan Ngaliyan, tiga daerah hot," sebut Hakam, Kamis (1/10/2020).
Dia menyebutkan, tiga wilayah tersebut didominasi oleh klaster keluarga. Ketika Dinas Kesehatan selesai melakukan tracking atau penelusuran di satu keluarga, muncul keluarga lain di wilayah tersebut. Hal itu yang membuat klaster keluarga masih aktif terjadi penularan.
Pihaknya tidak mengetahui dari mana indeks kasus klaster keluarga. Namun yang jelas klaster keluarga muncul dari satu anggota keluarga yang memiliki mobilitas tinggi. Kemudian, protokol kesehatan di rumah tidak dijaga dengan baik semisal langsung mencuci tangan sebelum masuk rumah. Di sisi lain, saat kedatangan tamu di rumah tidak menerapkan protokol kesehatan.
Menurutnya, kedatangan tamu dan mobilitas tinggi bahkan hingga ke luar kota menjadi faktor risiko penularan yang menyebabkan munculnya klaster keluarga.
"Semisal, di Pedurungan satu anggota kena. Saat kami telusuri di kantornya oke, di kampung bagus. Dia ternyata mobilitas tinggi, kemudian dia kena. Sekali ada yang kena, lumayan banyak anggota keluarga yang kena," paparnya.
Selain klaster keluarga, lanjut Hakam, klaster perkantoran juga menyebabkan angka kasus Covid-19 aktif terutama di Kecamatan Ngaliyan cukup tinggi.
Di sisi lain, Dinas Kesehatan juga tetap meminta tetap waspada kepada daerah-daerah yang kasusnya mulai melandai. Dia sudah mewanti-wanti petugas Puskesmas agar selalu melakukan edukasi kepada masyarakat meski kasus di beberapa daerah mulai melandai.
"Daerah yang kasusnya mulai melandai ini harus waspada. Saya bilang ke Puskesmas untuk selalu edukasi jangan berhenti. Ketika berhenti nanti muncul lagi," tegasnya.
Saat ini, petugas Dinas Kesehatan bukan lagi melakukan sosialisasi ke tempat-tempat umum melainkan lebih menekankan pada sosialisasi ke kampung-kampung. Hal ini untuk menekan terjadinya penularan pada tingkatan keluarga.
Dia menyebutkan, dari 16 kecamatan di Kota Semarang, penerapan protokol kesehatan paling rendah berada di wilayah Semarang Barat dan Genuk. Persentase protokol kesehatan di dua wilayah tersebut cukup rendah dan perlu perhatian.
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunjateng.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak). (*)