Berita Regional
Polisi Tantang 18 Pemuda Jago Tawuran untuk Uji Nyali di Gedung Angker
Menurut Bachrun bukan menjadi hal aneh jajarannya mendengar suara-suara makhluk ghaib di gedung yang terletak di Jalan Palmerah Barat itu.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sebanyak 18 pemuda pelaku tawuran di Palmerah ditantang uji nyali di gedung angker.
Ide itu datang dari Wakapolsek Palmerah AKP Bachrun.
Belasan pemuda berjejer berdiri di depan Polsek Palmerah langsung tertegun.
• Viral Pengantin Wanita di Pemalang Meninggal Saat Dirias Jelang Akad
• Viral Diskominfo Kota Semarang Akan Matikan Shutdown Server Internet 3-4 Oktober 2020, Ini Faktanya
• Kasus Covid-19 di Semarang yang Sedang Hot Ada di Tiga Wilayah Ini
• 92 Santri Kendal Positif Corona
Mereka merupakan pemuda yang kerap gelar tawuran di kawasan Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, dan Jatipulo.
Sebanyak 18 pemuda ini ditangkap Rabu (30/9/2020) malam saat hendak menggelar tawuran.
Para pemuda itu ditantang uji nyali di Gedung Polsek Palmerah yang sudah berdiri sejak zaman Belanda.
"Kalian beraninya tawuran saja tengah malam.
Coba kalau uji nyali di gedung angker depan ini berani tidak?" tantang Bachrun di depan Gedung Polsek Palmerah Kamis (1/10/2020).
Bachrun lanjut bercerita tentang keangkeran gedung yang sudah masuk ke dalam cagar budaya DKI Jakarta itu.
Menurut Bachrun bukan menjadi hal aneh jajarannya mendengar suara-suara makhluk ghaib di gedung yang terletak di Jalan Palmerah Barat itu.
"Pernah ada anggota saya yang mendengar orang menyapa 'selamat malam Pak'.
"Saat dicari orangnya enggak ada," kisah Bachrun.
Maka dari itu Bachrun menantang bocah-bocah itu untuk menginap semalam di Gedung Polsek Palmerah.
Menurutnya uji nyali harusnya bukan disalurkan dengan cara-cara negatif seperti tawuran.
"Ini kalau kalian bisa hadepin makhluk ghaib baru bisa dibilang hebat dan jagoan," tantang Bachrun.
Setelah ditantang uji nyali, 18 pemuda ini diminta untuk hormat kepada bendera.
Untuk diketahui Polsek Palmerah menangkap 18 pemuda yang kerap menggelar tawuran.
Mereka ditangkap dan diminta mencuci kaki orang tuanya.

Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto mengatakan pihaknya sebenarnya sudah rutin menjaga kawasan Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, dan Jatipulo.
Penjagaan itu sebagai bentuk pencegahan aksi tawuran yang kerap dilakukan pemuda setempat di kawasan tersebut.
Namun demikian lama kelamaan para anak muda itu terkesan kerap meledek polisi.
Mereka kerap menggelar tawuran jika wilayah itu tidak dijaga polisi.
"Terus terang selama dijaga Palmerah aman terkendali, tapi kadang para pemuda itu meledek juga. Enggak ada polisi mereka muncul," ujar Supriyanto dalam keterangan persnya Kamis (1/10/2020).
Akhirnya diputuskanlah polisi melakukan penangkapan ketika gerombolan pemuda itu kembali berkumpul di tengah PSBB, Rabu (30/9/2020).
Mereka berkumpul di Gang Mawar, Kota Bambu Utara, Palmerah.
Rencananya mereka mau menggelar tawuran.
Hal itu diketahui dari instagram masing-masing geng yang sudah saling ejek di media sosial.
Berangkat dari informasi tersebut, polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Hasilnya ditemukan 18 pemuda yang tengah bersiap untuk tawuran.
"Rata-rata pelaku tawuran masih bocah antara 14 tahun sampai 17 tahun," jelas Supriyanto.
Sebagian mereka ada yang masih sekolah, namun sebagian lagi ada yang sudah putus sekolah.
Bagi pelaku yang masih sekolah, Polsek mendata kartu jakarta pintar (KJP) mereka.
Nantinya polisi akan mengajukan penghentian pencairan dana KJP kepada pihak sekolah.
Selain itu pihak polisi juga akan membina pelaku di bawah umur itu agar tidak mengulang kesalahan yang sama.
"Apalagi ini kan 1 Oktober, Hari Pancasila, jadi biar termenung, biar jiwa nasionalisme tumbuh," jelas Supriyanto.
Sebagai hukumannya, anak-anak nakal itu diminta untuk mencuci kaki orang tuanya.
Hal itu sebagai permintaan maaf mereka karena telah menjadi anak yang nakal.
"Setelah mencuci kaki orang tuanya mereka tersedu-sedu, mereka teringat akan orang tua yang merawat mereka," tandas Supriyanto. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jago Tawuran, Polisi Tantang 18 Pemuda Uji Nyali di Gedung Angker Palmerah
• Pembunuh Siti Pulang ke Rumah Setelah 8 Tahun Kabur, Mengira Polisi Sudah Lupa Kasusnya
• Celana Dalam Bekas Ini Terjual Rp 115 Juta, Ternyata Pemiliknya Bukan Orang Sembarangan
• Anak Buahnya Sampai Mundur karena Tak Tahan Perlakuannya, Begini Tanggapan Kapolres Blitas
• Nia Ramadhani Bingung Tak Bisa Bedakan Pisang Mentah dan Matang, Ajudan pun Dipanggil