PSIS Semarang
Abanda Rachman Tunggu Kepastian Sampai Senin Besok
Para pemain PSIS Semarang asal luar Jawa masih bertahan di mes. Bek tengah Abanda Herman salah satunya.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: achiar m. permana
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bek tengah PSIS Semarang, Abdul Abanda Rachman, memilih tetap bertahan di mes tim di Jalan Semeru Dalam 1 Kota Semarang, selama tim diliburkan sementara.
Abanda tidak pulang ke Makassar, Sulawesi Selatan, selama penundaan lanjutan kompetisi Liga 1 2020.
Sebelumnya diberitakan, PSIS meliburkan sementara tim hingga waktu yang belum ditentukan, setelah PSSI memutuskan untuk menunda lanjutan Liga 1.
Kesempatan ini dimanfaatkan sejumlah pemain untuk kembali ke kampung halaman masing-masing.
Selain pemain-pemain yang berdomisili di Jawa Tengah, pemain lain telah kembali ke daerah masing mas-masing. Andreas Chrismanto Ado, misalnya, kembali ke Jakarta. Kiper muda, Muhammad Fadli, juga pulang ke Bandung.
Abanda mengaku, memilih bertahan di Semarang daripada kembali ke Makassar karena harus memastikan terlebih dahulu kejelasan kompetisi.
"Saya putuskan tunggu dulu sampai hari Senin (pekan depan--Red).
"Kalau memang liga setop musim 2020 ini, ya saya putuskan pulang aja.
"Tapi kalau pasti lanjut bulan November, lebih baik tunggu saja sambil persiapan.
"Sambil latihan di mes," kata Abanda kepada Tribun Jateng, Jumat (2/10/2020).
Dia menyayangkan keputusan PSSI menunda lagi kelanjutan kompetisi.
Sebelumnya, pascadihentikan pada Maret silam, muncul beberapa kali wacana kelanjutan kompetisi Liga 1, antara lain pada bulan Juli, September, dan Oktober.
Sayang, hal itu belum terealisasi karena masalah perizinan.
Kasus Covid-19 yang masih cukup masif di Indonesia menjadi dasar pihak kepolisian belum bisa memberikan izin.
"Sangat disayangkan sebetulnya (keputusan menunda kompetisi--Red). Tim dan teman-teman sudah matang menunggu kelanjutan ini, tapi kok ditunda lagi," kata Abanda.
• Liga 1 Ditunda Lagi, Kiper PSIS Semarang Pilih Magang di Pemkot Bandung
• Temukan Data Invalid di DPS, Ini Kata Bawaslu Kota Semarang
• Simpang Hanoman Bakal Dibuka Penuh pada 15 Oktober
Harapan pemain yang akan segera merasakan lagi kompetisi sirna pascapengumuman penundaan.
Otomatis, kata Abanda, situasi itu cukup mempengaruhi mental para pemain.
"Tapi mau diapakan lagi, mereka yang punya kepentingan tertentu (untuk) setop liga," ucap Abanda.
Di sisi lain, Abanda berharap kompetisi 2020 masih bisa dilanjutkan kembali.
Sebab, kompetisi musim 2020 bisa menjadi kesempatan sejumlah pemain U-20 yang saat ini tengah menjalani TC di Eropa menambah kematangan bermain mereka sebelum mengikuti turnamen bergengsi, Piala Dunia U-20, pada 2021 mendatang.
"Semoga kompetisi kembali dilanjut secepat mungkin. Sayang kan, kalau 2020 tidak ada kegiatan sepak bola dalam negeri. Apa lagi tahun depan kita jadi tuan rumah loh di World Cup U-20," kata Abanda. (*)