Berita Internasional
Makin Brutal, Ada Tentara Bayaran di Medan Perang Armenia vs Azerbaijan
Perang Armenia vs Azerbaijan di Nagarno-Karabakh bukan hanya melibatkan kedua negara. Tentara bayaran mulai dikerahkan ke medan pertempuran hingga mem
TRIBUNJATENG.COM - Perang Armenia vs Azerbaijan di Nagarno-Karabakh bukan hanya melibatkan kedua negara.
Tentara bayaran mulai dikerahkan ke medan pertempuran hingga membuat pertempuran Azerbaijan-Armenia makin parah.
Armenia dan Azerbaijan sama-sama menuding ada militer lain yang turut campur dalam perang tersebut
• Pasukan Makin Merangsek Maju, Presiden Azerbaijan Ingatkan Armenia untuk Segera Mundur
• Penyebab Laga Juventus vs Napoli di Liga Italia Tadi Malam Ditunda
• Kampung di Klaten Digeruduk Ratusan Orang, Warga Tutup Pintu Rumah dan Matikan Lampu
• Ini 3 Prajurit TNI Penerima Bintang Nararya dari Jokowi: Ada Kopassus, Marinir, Batalyon Kesehatan
Dikuti dari AFP Sabtu (3/10/2020), berikut keterlibatan militer asing dalam konflik Amernia vs Azerbaijan.
Orang Suriah di militer Azerbaijan?
Sejak awal bentrokan pekan lalu, Armenia menuduh Turki mengirim tentara bayaran dari Suriah utara untuk berperang bareng pasukan Azerbaijan.
Pada Jumat (2/10/2020) Perdana Menteri Nikol Pashinyan mengatakan ke surat kabar Perancis Le Figaro, bahwa Turki telah "memberangkatkan ribuan tentara bayaran dan teroris" ke Azerbaijan dari Suriah utara.
Pashinyan dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam panggilan telepon, menyatakan "keprihatinan serius" atas laporan "keterlibatan dalam aksi militer gerilyawan kelompok bersenjata ilegal dari Timur Tengah," ujar Kremlin.
Presiden Perancis Emmanuel Macron juga nimbrung, menuntut Turki menjelaskan apa yang dikatakannya sebagai kedatangan pasukan milisi di Azerbaijan.
"Garis merah telah dilintasi, yang tidak dapat diterima," ucap Macron.
Belum ada komentar resmi dari Turki yang mendukung Baku dalam konflik tersebut, tetapi Azerbaijan membantah laporan itu.
"Ada lagi potongan informasi yang salah terhadap Azerbaijan," ucap Hikmat Hajiyev asisten presiden urusan luar negeri Azerbaijan, dalam konferensi pers.
"Kami sepenuhnya menolaknya, Azerbaijan tidak butuh pasukan asing karena kami punya angkatan bersenjata profesional dan kami juga punya pasukan cadangan yang cukup."
Akan tetapi Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan, sekitar 1.200 prajurit Suriah pro-Turki dikirim ke Azerbaijan sejak pekan lalu.
Setidaknya 64 dari mereka tewas dalam pertempuran.