Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jokowi Instruksikan Persiapan Hadapi Bencana Akibat Fenomena La Nina

Ada sekitar 27,5 persen wilayah di Indonesia yang akan mengalami hujan yang di atas normal atau di luar kewajaran akibat fenomena La Nina.

Editor: Vito
TRIBUN JATENG/GALIH PERMADI
Ilustrasi Hujan Deras di Semarang 

JAKARTA, TRIBUN - Menanggapi fenomena La Nina dengan potensi bencana di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk bersiap mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Menurut dia, Data menunjukkan bahwa La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia sebesar 20-40 persen di atas normal.

"Laporan yang saya terima dari BMKG, fenomena La Nina diprediksi akan menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia akan naik 20-40 persen di atas normal," ucapnya, Rabu (14/10).

Secara khusus Kepala Negara menginstruksikan jajarannya untuk segera menghitung potensi dampak yang ditimbulkan kepada sejumlah sektor, seperti pertanian, perikanan, dan perhubungan. "Karena (peningkatan curah hujan-Red) 20-40 persen itu bukan kenaikan yang kecil," tuturnya.

Presiden juga meminta agar informasi mengenai perkembangan cuaca terus disampaikan sesegera mungkin kepada seluruh provinsi. Dengan begitu, pemerintah daerah dapat secara optimal mempersiapkan langkah-langkah pencegahan untuk mengantisipasi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

"Saya minta untuk disebarluaskan informasi mengenai perkembangan cuaca secepat-cepatnya ke seluruh provinsi dan daerah, sehingga tahu semuanya sebetulnya curah hujan bulanan ke depan ini akan terjadi kenaikan seperti apa," ujarnya.

Kepala Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, terdapat 27,5 persen wilayah di Indonesia yang diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas di atas normal.

Hal itu disampaikan Dwi usai rapat terbatas bersama Presiden membahas antisipasi bencana hidrometeorologi, Selasa (13/10). "Ada sekitar 27,5 persen wilayah di Indonesia yang akan mengalami hujan yang di atas normal. Artinya di luar kewajaran," ujarnya.

Menurut dia, hujan berlebih itu sebagai akibat dari fenomena La Nina di kawasan pasifik yang mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia. "Jadi tadi diprediksi Oktober-November seluruh wilayah Indonesia terdampak La Nina, kecuali Sumatera dan Papua bagian Timur," katanya.

Meski dua wilayah itu tidak terdampak La Nina, Dwi menuturkan, terdapat beberapa daerah di Sumatera yang juga akan diguyur hujan berlebih. Hal itu dikarenakan kondisi topografi wilayah tersebut.

Daerah Sumatera yang diguyur hujan tidak wajar itu di antaranya Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sebagian Bengkulu, Riau, Sebagian Sumatera Utara, dan sebagian Aceh. "Meskipun dalam prediksi La Nina tidak sampai ke Sumatera," tuturnya.

Selain wilayah Sumatera, Dwi menuturkan, hujan dengan intensitas tinggi juga mulai terpantau di Sulawesi, baik Sulawesi Selatan, Tengah, Tenggara, maupun Utara.

"Di Sulawesi ini sudah mulai terpantau curah hujan yang intensitasnya tinggi hingga sangat tinggi. Di Jawa Barat juga sudah mulai terpantau," paparnya.

Dia menambahkan, puncak fenomena La Nina harus diwaspadai pada Desember, Januari, Februari. "Karena La Nina ini bersamaan dengan masuknya musim hujan.

Puncak musim hujan Januari-Februari, dan La Nina puncaknya Desember. Sehingga kita perlu mewaspadai puncak La Nina dan musim hujan dalam kisaran Desember-Januari-Februari," jelasnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved