Berita Nasional
SBY Merasa Dituduh Jadi Dalang Demo UU Cipta Kerja oleh Seseorang di Lingkaran Jokowi
SBY angkat bicara mengenai polemik UU Cipta Kerja. Termasuk soal tuduhan dalang demo UU Cipta Kerja yang berlangsung di sejumlah daerah Indonesia.
TRIBUNAJTENG.COM, JAKARTA - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara mengenai polemik Undang-undang Cipta Kerja.
Termasuk soal tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya sebagai dalang demo UU Cipta Kerja yang berlangsung di sejumlah daerah Indonesia.
Namun SBY mengatakan bukan kali ini saja di era pemerintahan Jokowi dirinya dituduh dalam kerusuhan dalam aksi unjuk rasa.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Positif Covid-19 Terancam Batal Lawan Lionel Messi di Liga Champions
Baca juga: Hasil Lengkap UEFA Nations League: Meski Kalah Spanyol Puncaki Klasemen, Jerman Gagal Menang
Baca juga: Pentolan FPI Rizieq Shihab Akan Pulang Ke Indonesia, Klaim Bebas dari Denda Arab Saudi
Baca juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2022: Argentina Menang Meski Lionel Messi Tak Berdaya di Atas Gunung
Menurut SBY, pada Aksi Bela Islam pada 4 November 2016 lalu dirinya juga dituduh membiayai aksi tersebut.
Terkait tuduhan dalang aksi penolakan UU Cipta Kerja yang ramai di media sosial, SBY meminta pejabat negara untuk menyebut pihak yang menjadi dalang sebenarnya agar tidak menimbulkan kabar bohong di masyarakat.
"Kalau memang menggerakan, menunggangi, membiayai, dianggap negara kejahatan dan melanggar hukum. Hukum harus ditegakkan, lebih baik disebutkan, kalau tidak negaranya membuat hoaks," papar SBY dalam akun Youtube miliknya, Jakarta, Senin (12/10/2020) malam.
Di kesempatan itu, SBY juga mengungkapkan fitnah yang ditujukan kepada dirinya pada empat tahun lalu, yakni dituduh sebagai pihak penggerak Aksi Bela Islam atau Aksi 411 pada 4 November 2016.
"Ini cerita klasik ini. Mereka ingin dapatkan kredit, tetapi dengan cara merusak nama baik orang lain, menjatuhkan orang lain, meskipun belum tentu berhasil cara-cara itu," papar SBY.
"Saya tahu. Mengapa saya tahu? Karena ketika ada seseorang yang membawa berita itu kepada pemimpin kita, presiden kita, ada juga saksinya di situ yang kaget sekali dan belakangan setelah lewat prahara itu, dia menyampaikan kepada saya," sambung SBY.
Menurut SBY, seseorang yang memfitnah dirinya dihadapan Presiden, rupanya meminta bawahannya untuk melengkapi bukti-bukti keterlibatan SBY dalam aksi 411 dan tidak ketemu buktinya.
Setelah mendapatkan informasi ada yang fitnah dirinya dan tahu pelakunya, SBY mengaku langsung mendatangi Wiranto, yang saat itu menjabat sebagai Menko Polhukam.
Saat bertemu Wiranto, SBY menanyakan kebenaran kabar ada seseorang yang memfitnah dirinya dengan menyampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wiranto membenarkan.
Setelah bertemu Wiranto, SBY juga menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla pada saat itu, untuk menanyakan hal yang sama.
"Pak JK juga membenarkan. Tentu tidak etis kalau saya bertanya, Pak Jokowi percaya tidak ya dengan itu semua," ucap.
Selang beberapa bulan, SBY memiliki kesempatan bertemu Presiden Jokowi pada 2017, pertemuan tersebut dimanfaatkan untuk mengklarifikasi informasi yang didapatnya.