Berita Internasional
Survei Terbaru 3 Pekan Jelang Pilpres AS, Joe Biden Unggul 10 Persen dari Trump
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Joe Biden memimpin atas petahana Donald Trump, dalam survei jelang pilpres AS 2020.
Seperti diketahui kunci kemenangan pilpres AS adalah meraih 270 electoral vote dari 50 negara bagian di electoral college.
Hal ini menjadikan kemenangan suara nasional atau popular vote tidak berarti jika gagal unggul di electoral college, seperti kasus Hillary Clinton yang dikalahkan Trump pada pilpres 2016.
Trump masih dapat mengalahkan Biden dengan cara yang sama, tapi angka-angka survei di swing states mengindikasikan taipan real estate itu mulai kehabisan waktu.
Hanya tersisa tiga minggu menjelang pilpres pada 3 November.
Tidak ketinggalan banyak pemilih sudah memberikan suaranya melalui pemungutan suara awal di sejumlah negara bagian.
Keunggulan dua digit Biden jika ditranslasikan ke survei swing states akan memberikannya keunggulan yang aman di atas 5-6 poin terhadap Trump.
Hal itu terbukti dari survei terbaru oleh Siena College/The New York Times di dua swing states krusial Michigan dan Wisconsin.
Di Michigan yang memiliki 16 electoral votes, Biden memimpin dengan jarak 8 poin yaitu 48 persen berbanding 40 persen.
Sementara itu di Wisconsin yang bertetangga dengan Michigan, politisi senior berusia 77 tahun itu juga unggul jauh atas Trump dengan selisih dua digit 10 poin yaitu 51 persen melawan 41 persen.
Tanpa dua negara bagian ini, Trump harus menyapu bersih seluruh negara bagian yang dimenangkannya empat tahun lalu untuk mengalahkan Biden.
Berita buruk baginya adalah survei-survei di swing states lain memperlihatkan jelas Trump keteteran menghadapi Biden.
Biden konsisten unggul di Pennsylvania dan Arizona dengan rataan survei terbaru masing-masing 9 dan 5 poin.
Bahkan Trump juga secara mengejutkan mengalami kesulitan di dua negara bagian Midwestern di mana dia seharusnya saat ini memimpin yaitu Ohio dan Iowa.
Kedua capres bersaing sangat ketat. Biden unggul sangat tipis 45 persen berbanding 44 persen Ohio menurut survei Siena College/The New York Times.
Sementara itu di Iowa, kedua capres sama-sama meraih 49 persen berdasarkan survei CBS News/YouGov.