Berita Batang
Fenomena Meranggasnya Daun Pohon Cengkeh Jadi Keluhan Para Petani di Batang
Meranggasnya daun pada pohon cengkeh di Kabupaten Batang menjadi fenomena yang hingga kini belum ditemukan solusinya.
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Meranggasnya daun pada pohon cengkeh di Kabupaten Batang menjadi fenomena yang hingga kini belum ditemukan solusinya.
Beberapa petani cengkeng pun hanya bisa prasah melihat puluhan pohon mati secara perlahan.
Kondisi itu menyebabkan pendapatan pentani cengkeh terjun payung di tengah himpitan perekonomian karena imbas Covid-19.
Menurut Fatoni petani cengkeh asal Desa Surjo, Kecamatan Bawang, puluhan pohon cengkeh miliknya mati secara mendadak.
"Tahun ini tahun susah, puluhan pohon cengkeh punya saya mati karena daunnya meranggas," paparnya, Kamis (15/10/2020).
Dilanjutkannya, dari 50 pohon yang ia miliki, panen tahun lalu bisa mencapai 2,5 ton cengkeh.
"Kalau bicarana nominal belum jelas larena harga cengkeh naik turun, namun bisa dihitung.
Tahun lalu harga cengkeh Rp 50 ribu, dan setiap pohon bisa menghasilkan 50 kilogram setiap tahunnya," paparnya.
Fatoni mengaku, matinya pohon cengkeh di masa paceklik sangat memberatkannya.
"Alhasil saya tidak punya penghasilan, karena 50 pohon yang saya miliki mati semua," ujar Fatoni yang sudah menjadi petani cengkeh sejak 1971 itu.
Sementara itu, Ahmad petani cengkeh lainya, meminta dinas terkait memberi solusi, karena fenomena tersebut dialami hampir semua petani cengkeh.
"Obatnya apa kami juga belum jelas, saya pikir hanya Covid-19 yang belum ada obatnya, ternyata penyakit pohon cengkeh juga belum ada obatnya," imbuhnya. (bud)