Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KKN UIN Walisongo Semarang

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Beri Pelatihan Budikdamber bagi Warga Brangsong Hadapi Pandemi

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (RDR) Ke 75 UIN Walisongo Semarang mengaplikasikan program Budikdamber di masyarakat guna hadapi menurunnya ekonomi di te

Editor: abduh imanulhaq
IST
Program Budikdamber di Desa Rejosari RT 02 RW 01 Brangsong, Kendal, Minggu (11/10/2020), oleh mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM - Mahasiswa KKN Reguler dari Rumah (RDR) ke-75 UIN Walisongo Semarang mengaplikasikan program Budikdamber (budidaya ikan lele dan kangkung dalam ember) di Desa Rejosari RT 02 RW 01 Brangsong, Kendal, Minggu (11/10/2020).

Pelatihan ini diberikan kepada masyarakat guna menghadapi menurunnya kondisi ekonomi di tengah pandemi. 

Tohirotul Khasanati, salah satu anggota tim KKN RDR 75 UIN Walisongo Posko 95 mengungkapkan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang sulit memenuhi kebutuhan pokok.

Terutama pangan di tengah pandemi ketika ekonomi benar-benar minim.

"Semoga dengan adanya program Budikdamber ini bisa menghilangkan sedikit kekhawatiran masyarakat di desa saya minimal dalam segi pangan. Syukur-syukur bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa," tuturnya.

Menurutnya, program Budikdamber ini perlu mendapat perhatian dan minat dari masyarakat agar benar-benar bisa bermanfaat dalam jangka panjang.

Eny Setyaningsih Lurah Desa Rejosari berharap dengan sosialisasi dan pelatihan, Budikdamber bisa berkembang .

Kemudian bisa dimanfaatkan masyarakat secara optimal.

"Di tengah pandemi, semoga dengan adanya program ini bisa menjadi solusi bagi kita. Terutama bagi bapak ibu yang minim lahan," ungkapnya.

Dalam sosialisasi dan pelatihan Budikdamber, Tohirotul Khasanati menggunakan metode hidroponik untuk menanam kangkung.

Dia menggunakan bibit lele ukuran 12 cm.

Di hari pertama ikan lele dimasukkan dalam ember tidak langsung diberi makan.

Dia biarkan ikan beradaptasi dulu, baru esoknya memberi makan ikan 2 kali sehari (pagi dan sore).

“Jika biasanya kita menggunakan lahan yang cukup luas untuk menanam sayur, kita bisa menggantinya dengan cara hidroponik. Caranya dengan menghancurkan arang sampai agak kecil dicampur tanah sedikit, masukkan ke gelas plastik ukuran 18 yang bawahnya sudah dilubangi (kurang lebih 12 lubang) agar nanti air bisa meresap. Taburkan 5 biji kangkung atau lebih, tutup dengan sedikit campuran arang tanah yang halus, lalu basahi dengan sedikit air. Terakhir tutup dengan tisu atau kapas yang dibasahi baru gantungkan dalam ember dengan dasar gelas terendam air sedikit kurang lebih 1-2 cm,” tuturnya.

Masyarakat merespons baik dan bersemangat dalam sosialisasi dan pelatihan Budikdamber tersebut.

Bahkan beberapa masyarakat ada yang meminta izin menaburkan biji kangkung secara langsung karena penasaran.

“Meskipun program ini perlu ketelatenan tetapi budidaya ikan lele ini insyaallah tidak terlalu sulit. Ikan lele termasuk ikan yang tangguh dan kuat,” tandasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved