Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Deklarasi Menolak Anarkis dan Kekerasan di Alun-Alun Sasono Langen Putra Sragen

Salah satu ciri masyarakat maju dalam peradaban adalah mereka yang sudah mampu melampaui batas perbedaan dalam hidup damai

Istimewa/Diskominfo Sragen
FORKOPIMDA DAN ELEMEN MASYARAKAT SRAGEN DEKLARASI DAMAI TOLAK ANARKISME 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Salah satu ciri masyarakat maju dalam peradaban adalah mereka yang sudah mampu melampaui batas perbedaan dalam hidup damai dan tanggungjawab dengan saling mencintai.

Demikian dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sragen, Dedy Endriyatno seusai Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sragen bersama sejumlah elemen masyarakat membacakan Deklarasi Damai Menolak Tindakan Anarkis dan Kekerasan yang berlangsung di Alun-Alun Sasono Langen Putra Sragen, Senin (19/10/2020) lalu.

Beberapa elemen masyarakat yang hadir tersebut, diantaranya perwakilan dari, Organisasi Masyarakat (Ormas), LSM, Akademisi, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.

Deklarasi yang digelar serentak di Wilayah Polda Jawa Tengah tersebut sebagai bentuk ajakan untuk menjaga kondusifitas serta menolak segala bentuk provokasi dan anarkisme.

Menurut Dedy sebagai generasi penerus bangsa, saatnya pemuda bisa mendefinisikan perannya dalam sejarah Indonesia.

"Kita berkumpul disini sepakat bahwa tindakan anarkis dan kekerasan adalah bagian dari mereka yang menolak persatuan dan kesatuan, karena memaksakan kehendak dan keinginan kepada orang lain," ungkapnya.

Dengan menolak tindak anarkisme dan kekerasan, dikatakan Plt Bupati berarti kita berkontribusi nyata mewujudkan cita-cita pendiri bangsa Indonesia yang sudah menyatukan bangsa tanpa mengesampingkan ego.

Plt Bupati berharap seluruh elemen yang hadir pada acara tersebut bisa menjadi elemen perekat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia khususnya di Kabupaten Sragen.

"Kami mengajak warga dan elemen masyarakat di Kabupaten Sragen, bersama-sama menjaga Sragen yang kita cintai ini agar tetap kondusif, aman, dan nyaman. Kalau mau menyampaikan pendapat, Silakan menyampaikan pendapat, kami akan selalu terbuka untuk menerima masukan," tutup Plt Bupati.

Sementara Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo mengatakan deklarasi anti anarkis di Kabupaten Sragen dilaksanakan karena mengingat banyaknya masyarakat di wilayah lain yang menyampaikan aspirasi dengan berujung anarkis.

"Kami di Kabupaten Sragen menolak cara-cara penyampaian aspirasi dengan cara kekerasan dan anarkisme," tegasnya.

Kapolres mengaku bersyukur karena situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Kabupaten Sragen aman, damai dan kondusif.

"Mungkin karena semboyan dari masyarakat Kabupaten Sragen yang Guyub Rukun, Gotong Royong, dan ASRI sehingga mereka tidak melaksanakan kegiatan seperti itu disini," ujar Kapolres.

Kapolres berharap kegiatan ini dapat terwujud sesuai harapan untuk wilayah Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Sragen tetap aman, nyaman dan guyub rukun.

"Selain itu agar masyarakat bisa bersama-sama menyikapi pandemi covid-19 ini terasa lebih mudah tanpa aksi-aksi anarkis," pungkasnya. (Diskominfo Sragen)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved