Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Brebes

Kisah Santri Cirebon Dirikan Perusahaan Dedy Jaya Group, Pernah Jadi Kondektur & Jualan Bambu

Masyarakat di wilayah Brebes dan Tegal Raya tentu tidak asing dengan armada Perusahaan Otobus (PO) bernama Dedy Jaya. Hampir setiap jam armada bus Ded

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Fajar Bahruddin
CEO Dedy Jaya Group, Dr (HC) H Muhadi Setiabudi, seorang santri alumni Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat. 

Setelah menikah, Muhadi berhenti menjadi kondektur dan sempat usaha berjualan cabai.

Namun tidak membuahkan hasil. Ia pun kembali bekerja di tambak bersama orangtuanya.

“Setelah dari tambak saya berpikir, masa sih saya harus bekerja di tambak terus. Ingin merubah nasib waktu itu. Akhirnya saya memutuskan untuk mulai berjualan bambu,” kenangnya.

Muhadi mengatakan, perjalanan kariernya dimulai dari berjualan bambu yang didatangkan dari Ciamis, Jawa Barat.

Ia mengatakan, pada 1981 ia mendapat pinjaman uang dari BRI sejumlah Rp 50 ribu, nilainya saat ini setara dengan Rp 2 juta.

Karena dirasa kurang, ia meminta pinjaman tambahan sebesar Rp 25 ribu yang senilai dengan Rp 1 juta.

Dari usaha bambu tersebut, kemudian berkembang ke usaha-usaha lainnya seperti bus, hotel, hingga swalayan.

Muhadi mengatakan, usaha bambunya yang kini telah berusia 39 tahun masih ada. Ia menilai, usaha bambu adalah cikal-bakal dari perusahaan Dedy Jaya Group.

Oleh karena itu tidak akan dilupakan.

“Di situlah perjalanan karier saya. Dari pondok pesantren, Alhamdulillah bisa sampai punya usaha seperti ini,” ungkap Muhadi yang juga aktif mengisi ceramah di masjid dan kampung-kampung.

Memiliki 5.400 Karyawan

Muhadi bersyukur, jerih payah di masa mudanya membuahkan hasil untuk perekonomian keluarga dan masyarakat dalam hal lapangan pekerjaan.

Ia mengatakan, saat ini total karyawannya berjumlah 5.400 orang. Mereka tersebar di berbagai unit bisnis yang dimiliki oleh Dedy Jaya Group.

Oleh karena itu, menurut Muhadi, setelah santri pulang dari pondok maka harus mau bekerja keras.

Ia mengatakan, Islam tidak mengajarkan umatnya untuk menjadi pemalas, karena Allah SWT tidak suka.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved