Berita Regional
Saya Lewat, Dia Tiba-Tiba Pegang Kemaluan Saya, Kata Nenek yang Pukuli Pria Mabuk
Saat kejadian itu, korban terkejut lantaran kemaluannya mendadak dipegang oleh pelaku yang saat itu diduga sedang mabuk tersebut.
TRIBUNJATENG.COM - Pria berinisial DK (45) di Palembang, Sumatera Selatan, babak belur setelah menjadi bulan-bulanan warga.
DK diduga melakukan perbuatan cabul terhadap seorang nenek berinisial KR (70) yang ditemuinya di jalan.
Pelecehan seksual tersebut bermula saat korban berpapasan dengan pelaku di kawasan Pasar 9-10 Ulu, Jalan KH Azhari, Palembang.
Baca juga: Pabrik Sepatu Adidas Dibangun di Pati, Akan Serap Belasan Ribu Pekerja
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Hamzah Haz Mantan Wapres Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Faktanya
Baca juga: Roy Marten Kagumi Tanamur, Diskotik No 1 di Asia Milik Ayah Atiqah Hasiholan
Baca juga: Terapi Minyak Kayu Putih ke Santri Positif Covid-19 di Banyumas, Bupati: Ini Mempercepat Kesembuhan
Saat kejadian itu, korban terkejut lantaran kemaluannya mendadak dipegang oleh pelaku yang saat itu diduga sedang mabuk tersebut.
Tak terima dengan perbuatan yang dilakukan, korban secara spontan langsung memukulnya dengan tangan kosong sambil berteriak minta tolong.
"Saya lagi lewat, dia ini tiba-tiba pegang kemaluan saya.
Sudah itu mau kabur saya kejar, langsung saya pukuli.
Kebetulan keponakan saya di sana, langsung saya teriak dan warga banyak datang," kata KR saat berada di Polrestabes Palembang, Senin (19/10/2020).
Setelah kejadian itu, korban digelandang warga dalam kondisi pingsan ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sementara DK saat dikonfirmasi mengaku membantah telah sengaja melakukan perbuatan cabul tersebut.
Saat kejadian itu, ia mengaku terpeleset karena mabuk, hingga akhirnya tak sengaja memegang kemaluan si nenek.
"Aku lagi lewat, kebetulan kepeleset, nggak sengaja terpegang nenek itu, tidak disengaja," kilah DK.
"Ini jatuh, mana mungkin aku suka nenek-nenek seperti itu.
Sudah tua, nggak masuk akal.
Tadi memang aku minum tuak, beli di jalan," ujarnya.