Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jepang Tawarkan Bantuan Keuangan Rp 6,9 Triliun

Suga menawarkan bantuan keuangan senilai 50 miliar yen, atau sekitar Rp 6,9 triliun untuk mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi covid-19.

Editor: Vito
ANTARA FOTO/HO/SETPRES-KRIS
Perdana Menteri (PM) Jepang, Yoshihide Suga (tengah) bersama Madam Suga Mariko (kedua kanan) melambaikan tangan setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (20/10). Lawatan kenegaraan tersebut dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral antar kedua negara. Presiden Joko Widodo secara resmi menyambut kunjungan Yoshihide Suga di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar. Kunjungan itu merupakan perjalanan luar negeri pertama PM Yoshihide Suga sejak resmi menjabat pada 16 September 2020. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada Selasa (20/10) melakukan kunjungan ke Indonesia.

Dalam pertemuan langsung dengan Presiden Joko Widodo, ia menawarkan bantuan keuangan senilai 50 miliar yen, atau sekitar Rp 6,9 triliun untuk mengatasi dampak ekonomi dari pandemi covid-19.

Dalam kunjungan luar negeri pertamanya sejak menjabat pada September lalu, Suga bertekad ingin membina hubungan yang lebih dekat dengan negara-negara Asia Tenggara untuk melawan pengaruh China yang semakin besar.

"Kerja sama lebih lanjut akan kami upayakan dengan Indonesia yang merupakan negara maritim besar di Indo-Pasifik sekaligus mitra strategis bagi Jepang, termasuk bersama-sama dalam penanggulangan virus corona," ungkap Suga, seperti dikutip dari Kyodo.

Selain bantuan keuangan, kedua pemimpin negara juga sepakat mencabut travel ban, terutama untuk tenaga kesehatan.

Setelah ini, menteri luar negeri kedua negara akan segera mengoordinasikan dimulainya kembali perjalanan bisnis skala luas selama bulan depan.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor tersebut, para pemimpin negara juga sepakat untuk memperkuat kerja sama keamanan meskipun detailnya belum disampaikan.

Secara khusus, Presiden Jokowi meminta Suga untuk membantu menjaga ketertiban Internasional. Hal itu merujuk pada ketegangan yang kembali meningkat antara AS dan China.

"Potensi kerja sama multilateral saat ini terancam oleh persaingan ketat antara kekuatan dunia, dan kami meminta bantuan Jepang untuk mengembalikan keadaan menjadi normal," ucapnya. (Kontan.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved