Berita Blora
Keluarga Gadis Difabel Hamil Korban Kekerasan Seksual di Blora Lapor ke Polisi
Keluarga korban kekerasan seksual di Blora telah melaporkan kejadian yang menimpa seorang gadis disabilitas.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Keluarga korban kekerasan seksual di Blora telah melaporkan kejadian yang menimpa seorang gadis disabilitas.
Saat melaporkan, keluarga juga didampingi oleh Dinas Sosial dan pihak sekolah tempat korban menempuh pendidikan.
Kasatreskrim Polres Blora, AKP Setiyanto mengatakan, laporan tersebut telah pihaknya terima.
Baca juga: Inilah Sosok YL Wanita Solo Tewas Terbakar Hidup-hidup di Sukoharjo, Masih Kerabat Presiden Jokowi
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Yuda Tewas Kecelakaan Tabrak Pohon Jati, Kaget Ada Pohon Tumbang
Baca juga: Raffi Ahmad Sewa Kapal 3 Malam Rp 900 Juta, Cukup Barter dengan Postingan Instagram
Baca juga: Nunung Tewas Kecelakaan di Tol Sragen, Tangisan Sambut Kedatangan Jenazah Waka DPRD Kab Pekalongan
Hanya saja dalam laporan kekerasan seksual tersebut belum termaktub terlapor.
Sebab, dari keterangan korban belum bisa diurai atau belum bisa dipahami lantaran korban memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi.
Diketahui, korban merupakan penyandang tunarungu sekaligus tunagrahita.
"Terlapor belum diketahui karena yang bersangkutan ini disabilitas.
Jadi keterangan masih belum bisa dipahami. Dia menggambarkan pelaku masih simpang siur," ujar Setiyanto kepada Tribunjateng.com, Rabu (21/10/2020).
Adanya laporan tersebut, kata Setiyanto, pihaknya akan meminta keterangan kepada sejumlah saksi.
Sementara, terkait korban yang memang memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi, maka pihaknya akan koordinasi dengan guru korban.
"Untuk keterangan korban, kami sementara akan koordinasi dengan gurunya," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) di Blora menjadi korban kekerasan seksual hingga akhirnya kini hamil 5,5 bulan.
Sampai saat ini, belum diketahui siapa yang tega di balik nasib nahas yang menimpa siswi tersebut.
Puspa, begitu nama samarannya, merupakan penyandang tunarungu sekaligus tunagrahita.
Kali pertama dia diketahui hamil setelah tetangganya curiga dengan kondisinya.