Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kesehatan

Jangan Suka Menahan Kentut! Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan

Meskipun menahan kentut juga umum dilakukan, apakah hal itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan?

MEL Magazine
Ilustrasi kentut 

TRIBUNJATENG.COM - Kentut atau buang angin adalah sesuatu yang normal.

Itu merupakan proses mengeluarkan gas berlebih dari sistem pencernaan kita.

Adanya gas yang menyebabkan kentut dan sendawa menumpuk secara normal selama proses pencernaan dan juga ketika kita tidak sengaja menelan udara bersama makanan saat makan atau minum.

Baca juga: Dipecat DPP PDIP, Mugiyono: Lebih Baik Dipecat Daripada Khianati Dawuh Kiai

Baca juga: Ini Nominal Gaji PNS Lengkap dari Tertinggi hingga Terendah

Baca juga: Ini Nominal Gaji Polisi dan Tunjangan Kinerja Lengkap dari Bhayangkara Dua hingga Jenderal

Baca juga: Inilah Sosok YL Wanita Solo Tewas Terbakar Hidup-hidup di Sukoharjo, Masih Kerabat Presiden Jokowi

Gas ini dapat menumpuk lebih cepat jika seseorang merokok, menggunakan sedotan, atau mengonsumsi makanan yang sulit dicerna.

Seseorang juga mungkin mengalami kembung jika stres, sembelit, atau memiliki kondisi medis yang memengaruhi sistem pencernaan.

Kebanyakan orang kentut lima sampai 23 kali dalam sehari.

Meski kentut adalah sesuatu yang normal, namun beberapa orang tetap merasa malu atau tidak nyaman jika melakukannya di tengah banyak orang.

Pada akhirnya, mereka mencoba menahan kentut hingga merasa cukup aman untuk mengeluarkannya.

Meskipun menahan kentut juga umum dilakukan, apakah hal itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan?

Dilansir Healthline, bukti ilmiah tentang menahan kentut sangat lah terbatas.

Saat kentut, gas bergerak dari usus ke rektum, lalu keluar melalui anus.

Tetapi jika kita mengencangkan otot sfingter anus, kentut bisa ditahan selama beberapa waktu.

Dalam jangka pendek, menahan kentut bisa menyebabkan:

- Rasa sakit.

- Ketidaknyamanan.

- Kembung.

- Gangguan pencernaan, hingga

- Heartburn.

Pada 1970-an, para ahli menemukan bahwa kebiasaan menahan kentut dapat dikaitkan dengan perkembangan divertikulitis.

Itu adalah kondisi peradangan atau pembengkakan kantung yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan.

Divertikulitis dapat menjadi parah dan dapat menyebabkan infeksi jika tidak ditangani secara tuntas.

Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan hubungan yang jelas antara menahan kentut dan divertikulitis.

Menahan kentut dengan aman

Cepat atau lambat, gas akan keluar.

Dokter tidak memiliki nasihat medis khusus bagi kamu yang ingin menahan ketut.

Menahan kentut dilakukan dengan cara menahan otot sfingter dengan cara yang sama seperti saat kita menahan buang air besar.

Namun, jika kamu bisa menahannya tanpa merasa tidak nyaman, kamu mungkin dapat melepaskannya secara diam-diam dengan memberikan tekanan ringan pada otot sfingter.

Atau kamu bisa menahannya untuk pergi ke kamar mandi atau tempat pribadi lainnya.

Hal terpenting, opsi tersehat adalah membiarkan kentut keluar.

Kamu bisa menahannya, namun bersiaplah untuk merasakan ketidaknyamanan.

Jika kamu merasa kentut berlebihan dan memiliki gejala gangguan pencernaan lainnya, cobalah berkonsultasi dengan dokter.

Sebagian besar masalah kesehatan yang terkait dengan kentut dapat membaik dengan pengobatan yang tepat. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menahan Kentut Ternyata Berdampak Buruk Bagi Kesehatan, Sudah Tahu?"

Baca juga: Di Kantor Polisi, Seorang Sopir Taksi Online Dikeroyok 10 Orang Bersenjata Tajam

Baca juga: Adik Nita Thalia Dilaporkan Istri Pertama Nurdin Rudythia ke Polisi

Baca juga: Berlibur di Tengah Aturan Lockdown, Raja Belanda Minta Maaf

Baca juga: Ferdian Selamat dari Kecelakaan Maut karena Tidur di Bagasi Mobil

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved