Berita Demak
Cerita Tejo Ingin Melambungkan Ndas Manyung Khas Demak: Harus Jadi Kebanggaan Kota Wali
Demak tak hanya dikenal sebagai Kota Wali, juga dikenal menu makananannya olahan mangut kepala manyung.
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Demak tak hanya dikenal sebagai Kota Wali, ia juga dikenal dengan menu makananannya olahan mangut kepala manyung atau ndas manyung. Di Desa Wonosari, Kecamatan Bonang, banyak warga yang membuka usaha pengasapan ikan kepala manyung.
Ketua Kelompok Koperasi Asap Indah Desa Wonosari, Tejo Purwoto mengatakan, kepala manyung tersebut nanti akan dikirim di berbagai kota yang terdapat rumah makan kepala manyung.
"Hasil olahan mangut kepala manyung dikirim ke Jakarta, Bogor, Semarang, Jogja, Salatiga, Boyolali, Surabaya, dan pasar tradisional di Semarang, Demak, Kudus, Purwodadi dan sekitarnya," kata Tejo kepada Tribunjateng.com, Sabtu, (24/10/2020).
Dengan melimpahnya bahan kepala manyung tersebut di Demak, Tejo bertekad tak hanya menjadikan Demak sebagai kota pemasok kepala manyung, tetapi juga menjadikan Kota Wali tersebut identik dengan menu makanan kepala manyung.
Satu di antara banyak usaha yang dilakukan adalah membuka rumah makan Dinara Asap Indah, di sekitar terminal Demak, yang dibina langsung Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak.
"Kami ingin mengangkat kuliner Demak ini, bisa meningkat secara nama dan harga, biar ciri khas Demaknya kelihatan kalau kepala manyung dari Demak," ujar Tejo.
Dengan adanya rumah makan yang langsung dibina Dinas Kelautan dan Perikanan, Tejo berharap wisatawan yang berkunjung ke Demak bisa meramaikan rumah makan tersebut, mencicipi seporsi kepala manyung khas Demak.
Dia mengakui, pada masa pandemi ini, tidak mudah menarik pembeli. Maka dari itu, promo akan dia gencarkan.
Dia menginformasikan, seporsi kepala manyung dihargai mulai Rp 22 ribu hingga Rp 30 ribu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Demak, M. Fathkurohman mengatakan, rumah makan tersbut memang dibina pihaknya dalam rangka menampung dan menginformasikan ke masyarakat bahwa di Demak ada kelompok-kelompok budi daya perikanan.
"Sehingga dengan keberadaaan ini, kami berharap budi daya perikanan di Demak, baik perikanan laut, tangkap, dan sebagainya semakin berkembang," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya akan bekerjasama dengan dinas pariwisata untuk kegiatan pemasaran. Sehingga bisa menjadi kebanggan Kabupaten Demak.
"Oahan mangut, ndas (kepala) manyung ini memang kebanggan Kabupaten Demak. sehingga perlu dikembangkan lebih baik lagi," tandasnya. (*)
Biadab! Ayah Demak Cabuli Anak Kandung Usia 3 Tahun, Kini Korban Alami Truma Berat |
![]() |
---|
Heboh Penemuan Mayat di TPI Demak |
![]() |
---|
6 Kecamatan di Demak Dilanda Banjir, Total Kerugian Diperkirakan Capai Rp 2,1 Miliar |
![]() |
---|
Banjir Sayung Paling Parah di Kabupaten Demak, 25.009 Jiwa Terdampak |
![]() |
---|
Mensos Risma Hanya Geleng-geleng Lihat Beberapa Warga Demak Tak Mau Mengungsi dari Banjir |
![]() |
---|