Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Rizal Ramli Ngaku Ditawari Jadi Menteri Jokowi Tapi JK Jusuf Kalla Tidak Setuju

Rizal Ramli menceritakan dirinya mendapat tawaran menjadi menteri langsung dari Presiden Jokowi.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
kolase/tribunnews/tribunJateng
Rizal Ramli Ngaku Ditawari Jadi Menteri Jokowi Tapi JK Jusuf Kalla Tidak Setuju 

TRIBUNJATENG.COM- Rizal Ramli menceritakan dirinya mendapat tawaran menjadi menteri langsung dari Presiden Jokowi.

Namun, saat itu wakil presiden Jusuf Kalla tidak sepakat jika Rizal Ramli diangkat menjadi menteri.

Hal itu diceritakan Rizal Ramli di Youtubr Karni Ilyas yang diunggah pada Jumat (24/10/2020).

Rizal Ramli mengaku selalu dijegal ketika akan diangkat sebagai menteri ekonomi, baik pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jegalan tersebut dikatakan Rizal Ramli berasal dari Jusuf Kalla (JK).

Dalam kesempatan itu, Rizal Ramli mengaku bahwa dirinya sudah dimintai oleh Jokowi pada pemerintahan periode pertama untuk memegang jabatan menko perekonomian ataupun menteri keuangan.

Namun, Jusuf Kalla tidak sepakat..

"Waktu dia (Jokowi) jadi presiden, dia maunya Rizal Ramli jadi menteri ekonomi. Tapi JK selalu block saya kan, pokoknya JK enggak mau Rizal pegang ekonomi dan keuangan," jelas Rizal Ramli.

Rizal Ramli mengaku hal itu tidak hanya di era Jokowi, namun saat pemerintahan SBY juga demikian.

"Sama juga waktu SBY, SBY bahkan sudah tanda tangan, Rizal Ramli menko, diganjal sama JK. Abis itu SBY pertahanakan jadi menteri keuangan, dia (JK) enggak setuju lagi," ungkap Rizal Ramli.

"Akhirnya SBY minta Rizal Ramli menteri BUMN, dia enggak setuju lagi," imbuhnya.

Setelah ada ketidaksetujuan dari Jusuf Kalla untuk menempatkan Rizal Ramli sebagai menko perekonomian, menteri keuangan, hingga menteri BUMN, SBY tetap menginginkan dirinya berada di kabinetnya.

Namun saat itu Rizal Ramli akan dijadikan menteri perindustrian.

Lantaran mengaku tidak sesuai dengan bidangnya, Rizal Ramli pun memilih untuk tidak mengambil tawaran dari SBY tersebut.

"Last minute, saya ditunjuk menteri perindustrian, kabinet SBY pertama. Saya nolak, itu bukan keunggulan kita. Terima kasih dah," kata Rizal Ramli.

Menurut pengakuan Rizal Ramli, Jokowi menginginkan dia sebagai menteri Keuangan.

Namun, Jokowi kembali meminta Rizal Ramli untuk menjadi menko maritim.

Rizal Ramli menolak

"Setahun kemudian, saya dipanggil ke istana Bogor, saat Jokowi mengatakan ingin saya jadi Menko Maritim, saya bilang Mas terimakasih, itu bukan keunggulan saya," ujarnya.

"Enggak saya maunya mas Rizal, Mas Rizal orangnya berani dan mengerti masalah," ujar Rizal Ramli menirukan ucapan Jokowi.

Rizal Ramli menceritakan saat itu Jokowi memohon dengan sangat agar dia menerima tawaran sebagai menteri kemaritiman.

Mendengar ucapan Jokowi, Rizal Ramli menerima tawaran itu dengan syarat jangan sampai diketahui Jusuf Kalla.

Kritik Ma'ruf Amin

Pengamat Ekonomi, Rizal Ramli mengevaluasi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Hal itu dikatakn Rizal Ramli di acara ILC yang tayang tadi malam, Selasa (20/10/2020).

Awalnya, Rizal Ramli menyapa sejumlah menteri yang hadir di acara ILC.

Rizal ramli lalu memuji penyampaian sejumlah pejabat di acar ILC.

Rizal Ramli memuji Moeldoko yang menurutnya pernyataannya cukup jelas.

"Para pejabat di depan saya senang, Pak Moeldoko tadi jelas arahnya ya," kata Rizal.

Selain itu ia juga memuji penjelasan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia.

Bahkan menurutnya, keterangan Bahlil lebih jelas dibanding Menteri Koordinator yang menaunginya, yakni Bidang Ekonomi, Airlangga Hartarto.

"Bahlil apalagi, Menkonya saja kalah sama dia yang ngomong," ujarnya.

Setelah itu, Rizal Ramli memuji Mahfud MD selaku Menkopolhukam, Johny G Plate selaku Menkominfo dan Pak Donny selaku Satuan Tugas Covid-19.

Rizal lalu mengakui pemikiran cerdas Bahlil Lahadalia cukup berani.

"Jadi enggak salah kan milik Pak Presiden pembantu?" tanya Karni Ilyas.

Rizal Ramli lalu mengatakan Presiden Jokowi tidak salah menteri.

"Enggak salah, good choice, karena berani berpikir out of the box," ujarnya.

Rizal Ramli menyadari bahwa menyelesaikan permasalahan di Indonesia tidak bisa dilakukan dengan cara-cara konvensional.

"Karena ngeberesin Indonesia ini enggak bisa pakai cara-cara konvesional," jawab Rizal.

namun, tiba-tiba Rizal Ramli menyinggung kinerja Ma'ruf Amin.

Menurutnya Ma'ruf ini selama ini seperti tidak terlihat kinerjanya dalam pemerintahan.

"Bung Karni saya diundang ke sini satu tahun Pak Jokowi, saya bingung satu tahun? Bukannya sudah enam tahun. Memang satu tahun bersama Pak Ma'ruf cuma Bapak Wakil Presiden kita ini antara ada dan tiada," ujarnya.

Rizal Ramli menilai kedudukan Ma'ruf Amijn sebagai wakil presiden hanya sebagai pelengkap.

"Kayak pelengkap doang, jadi memang nggak bisa dihindari, memang kita analisa pemerintahan Jokowi tahun ke-6" kritiknya.

Mendengar itu, para menteri di hadapan Rizal Ramli

Rizal Ramli lalu menilai bahwa pemerintah Jokowi memang harus dievaluasi.

Tapi memang enggak bisa dihindari kita harus evaluasi Pemerintahan Jokowi tahun ke-6.

Rizal Ramli menyebut sebelum covid-19 sudah ada indikasi ekonomi merosot.

Rizal Ramli lalu menyoroti utang Indonesia yang begitu besar hingga membayar bunga utang harus berutang lagi.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved