Info Gempa
Info Gempa Terkini: BMKG Imbau Warga Waspada Gempa Susulan di Pangandaran
Info gempa terkini. Dalam situsnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau warga agar tetap hati-hati terhadap gempa susulan.
TRIBUNJATENG.COM, PANGANDARAN - Info gempa terkini. Dalam situsnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau warga agar tetap hati-hati terhadap gempa susulan.
Gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (25/10/2020) pagi pukul 7.56 WIB.
Getaran gempa juga terasa kuat wilayah terdekat Pangandaran, di antaranya Ciamis dan Tasikmalaya.
Baca juga: Ini Alasan Khabib Nurmagomedov Pensiun dari UFC: Saya Tidak Mungkin Bertarung Tanpa Ayah
Baca juga: Gempa Terkini: Gempa di Pangandaran M 5,9 Terasa hingga Solo, Lampu Gantung Sempat Bergerak
Baca juga: Info Gempa Hari Ini: Gempa di Pangandaran M 5,9 Terasa hingga di Sejumlah Daerah di Jateng
Baca juga: Video Klip Via Vallen Kasih Dengarkanlah Di-Take Down: Kalau Aku Tahu, Sudah 100 Persen Minta Ganti
Menurut situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, pusat gempa berada di 8,22 LS-107,87 BT, 90 kilometer Kabupaten Pangandaran. Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer.
BMKG menyampaikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Salah seorang warga Parigi, Kabupaten Pangandaran, Wildan menyampaikan getaran gempa terasa kuat di Parigi.
Namun warga setempat tidak sampai panik.
"Tidak sampai panik," jelasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu.
Menurut Wildan, gempa dirasakan dalam hitungan detik.
"Kurang dari lima detik. Tapi getarannya kencang," jelasnya.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Pangandaran, Warga Diimbau Hati-hati Gempa Susulan"
Baca juga: Jadwal Pelayanan Donor Darah PMI Kota Semarang Minggu 25 Oktober 2020 Buka di Lima Lokasi
Baca juga: Driver Ojol Tewas Dianiaya Begal Nyamar Penumpang, Pelaku Dihajar Massa
Baca juga: Viral Batang Kayu Dibuat Mirip Alat Kelamin Pria di Jalur Pendakian Gunung Sindoro: Ini Polah Siapa?