Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Nikmatinya Kopi Tiga Rasa Japan Kudus, Dari Asem hingga Trencem-trencem Hanya Ada di Sini

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mendorong potensi wisata di Desa Japan, Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus.

Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Raka F Pujangga
Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus menyuguhkan wisata menarik, di antaranya keberadaan Rejenu atau mata air tiga rasa, di mana pengunjung diajak untuk menikmati kopi menggunakan air seduhan yang berasal dari mata air itu. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mendorong potensi wisata di Desa Japan, Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus.

Di desa yang berjarak sekitar 20,6 kilometer dari pusat kota Kabupaten Kudus itu punya potensi wisata menarik.

Satu di antaranya adalah Rejenu atau mata air tiga‎ rasa yang masing-masing sumbernya memiliki rasa berbeda.

Sumber air pertama memiliki rasa air yang asam, sumber air kedua menyerupai minuman soda, dan sumber air ketiga mirip tuak.

Selain wisata unik di lereng Gunung Muria tersebut, masyarakat lokal juga memproduksi Kopi Japan.

Kopi asli dari Desa Japan tersebut saat ini juga telah mengantongi sertifikasi resmi dari Java Legend sehingga kualitas terstandarisasi. Hal itu dipuji ‎Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus, HM Hartopo.

"Saya sering blusukan di wilayan utara ini memang sangat baik," ucapnya, Sabtu (24/10).

Kendati demikian, dia menilai perlun kreatifitas untuk dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di sana.

Misalnya wisatawan diajak untuk menikmati kopi menggunakan air seduhan yang beras‎al dari mata air tiga rasa.

Hartopo yang datang menggunakan sepeda di akhir pekan tersebut ikut memanen kopi dan menjajal Kopi Tiga Rasa untuk mempromosikan potensi wisata di sana.

Dia mencicipi secangkir kopi ‎yang diseduh menggunakan air dari mata air tersebut.

"Air biasanya itu hanya kopinya saja yang nendang. Kalau pakai mata air ini, ada rasa asemnya.

Tapi rasa trencem-trencem' sodanya itu sudah nggak ada," sambungnya.

Menurutnya, kreativitas pelaku wisata sangat diperlukan untuk menggaet wisatawan agar tertarik datang ke sana.

Terlebih wisatawan potensi hasil bumi masyarakat lokal Kopi Japan dan sumber mata airnya yang sudah cukup menjual.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved