Penanganan Corona
Gubernur Kalbar Dua Kali Terpapar Covid-19, Ini Cerita Pengalamannya yang Tak Biasa
Tapi saya tetap isolasi untuk tidak berinteraksi dengan banyak orang,” ungkap Sutarmidji
TRIBUNJATENG.COM – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengakui sempat terpapar virus corona atau Covid-19 sebanyak dua kali selama pandemi.
Namun demikian, jumlah virus yang berada di dalam tubuhnya termasuk kecil.
“Assalamualaikum. Sekadar berbagi pengalaman, saya sudah dua kali terpapar Covid-19,” kata Sutarmidji dalam akun media sosialnya yang terkonfirmasi, Selasa (27/10/2020).
Kendati dua kali dinyatakan terpapar virus corona, Sutarmidji hanya dinyatakan positif satu kali, yakni saat terpapar untuk kedua kalinya pada pekan kemarin.
Sedangkan, saat terpapar yang pertama, jumlah virus di tubuhnya hanya 4,89 copies virus.
Baca juga: Kolonel Marinir Jadi Korban Jambret di Dekat Istana Presiden, Polisi Kabarkan Kondisinya Terkini
Baca juga: Sinopsis Drakor Phoenix 2020 Mulai 26 Oktober, Hong Soo A dan Lee Jae Woo Terlibat Cinta Beda Kasta
Baca juga: Melly Goeslaw Sedih Tak Diundang, Dul Jaelani: Baru Akad Tante, Resepsinya tunggu PSBB Ya
Baca juga: Terlihat Linglung di Jalan, Wanita di Semarang Ini Mengaku Takut Pulang, Ceritakan yang Baru Dialami
“Saat terpapar pertama, quality-nya 4,89 copies virus, ini kategori negatif.
Kemudian yang kedua 24 copies virus, ini kategori positif,” ucap Sutarmidji.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini merincikan, dia terpapar pertama kali pada akhir September 2020.
Saat itu, sebanyak 25 stafnya dinyatakan positif virus corona.
Untuk kali kedua pekan lalu.
“Yang kedua quality-nya 24 copies virus. Sejak Sabtu kemarin sudah sembuh dan bersih dari virus.
Tapi saya tetap isolasi untuk tidak berinteraksi dengan banyak orang,” ungkap Sutarmidji.
Diberitakan, jumlah kasus corona di Kalbar cenderung mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir.
Hal ini lantaran ada kewajiban pemerintah kabupaten mengirim 200 sampel swab per pekan.
Maka dari itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat ( Kalbar) Harisson meminta rumah sakit swasta di Kota Pontianak tidak langsung merujuk pasien yang baru terindikasi Covid-19.
Menurut dia, rumah sakit swasta juga harus turut membantu pemerintah dalam menanggulangi penyebaran virus corona.
“Rumah sakit swasta jangan terlalu berpikir profit. Harus berpikir sosial juga.
Jangan setiap pasien datang dan memiliki gejala mirip Covid-19, sudah buru-buru dirujuk,” kata Harisson kepada wartawan, Senin (26/10/2020).
Harisson menyebut, saat ini, pola pelayanan rumah sakit swasta jika ada pasien yang terindikasi Covid-19 langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso Pontianak, sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan pasien.
“Saya harap, kalau ada pasien Covid-19 atau terindikasi dan gejala Covid-19 langsung dirawat saja. Jangan ditolak,” ujar Harisson.
Sebagaimana diketahui, hingga Sabtu (24/10/2020) terdapat 1.564 pasien corona atau Covid-19 di Kalbar.
Sebanyak 1.286 di antaranya telah sembuh dan ada 10 orang meninggal dunia.
Kemudian ada 268 pasien aktif yang masih menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit atau di rumah karantina khusus.
“Jumlah pasien Covid-19 di Kalbar memang terjadi peningkatan karena kita intensifkan pemeriksaan swab,” sebut Harisson. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gubernur Kalbar Mengaku Sudah Dua Kali Terpapar Covid-19