Berita Semarang
Viral Komodo Vs Truk, Anggota DPR RI Yoyok Sukawi: Jangan Sampai Rusak Habitat Asli
Foto komodo berhadap- hadapan dengan truk di Pulau Rinca Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Foto komodo berhadap- hadapan dengan truk di Pulau Rinca Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Foto yang diunggah akun Instagram milik peneliti dari organisasi konservasi di Nusa Tenggara Timur, Gregorius Afioma ini memperlihatkan seolah- olah komodo menghadang truk pengangkut besi untuk keperluan pembangunan wisata di kawasan Taman Nasional Komodo.
Komisi X yang membidangi pariwisata pun angkat bicara terkait hal ini. Anggota Komisi X DPR RI, AS Sukawijaya mengatakan seharusnya pembangunan wisata di kawasan tersebut tidak mengganggu ekosistem atau habitat asli hewan khas Indonesia tersebut.
Baca juga: Rusia Gempur Suriah dengan Serangan Udara, 78 Pemberontak Tewas 90 Terluka
Baca juga: Menaker Telah Putuskan Upah Minimum Tahun Depan Tidak Naik
Baca juga: Teks Sumpah Pemuda 28 Oktober, Isi, Tujuan dan Ucapan Menginspirasi
Baca juga: Selamat, Tim Esport Indonesia Juarai Ajang PUBG PMPL SEA Finals Season 2 Asia Tenggara
"Pasalnya masyarakat khawatir terkait aktifitas pembangunan yang berdampak buruk terhadap habitat asli komodo. Pembangungan tempat pariwisata memang akan berdampak positif terhadap pendapatan negara. Namun yang harus selalu digaris bawahi, pembangunan kawasan wisata jangan sampai merusak habitat," kata pria yang akrab disapa Yoyok dalam pesan tertulisnya, Senin (26/10/2020).
Seperti diketahui, di kawasan Pulau Komodo akan dibangun proyek nasional Jurassic Park.
Komodo dengan nama latin Varanus Komodoensis adalah salah satu spesies kadal yang termasuk langka dan merupakan satu-satunya binatang purba yang masih bertahan hingga saat ini.
Reptil ini juga merupakan jenis binatang yang soliter atau memiliki sifat penyendiri, kecuali saat musim kawin.
Oleh sebab itu, sentuhan pembangunan yang tengah dilakukan saat ini dikhawatirkan dapat berdampak pada perubahan habitat alami komodo.
"Tidak hanya di kawasan Labuan Bajo. Di seluruh wilayah Indonesia juga harus dipastikan bahwa pembangunan tempat pariwisata tidak boleh berdampak buruk terhadap lingkungan," ucap legislator dari Fraksi Partai Demokrat ini.
Karena itu, Yoyok Sukawi meminta pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta kementerian terkait untuk mengawasi pembangunan kawasan wisata di Indonesia.
"Pemerintah harus bisa memastikan pembangunan tempat pariwisata berdampak baik pada ekonomi mau pun alam itu sendiri. Hal-hal seperti analisis dampak lingkungan juga harus dipastikan dari awal," tandas wakil rakyat dari daerah pemilihan Jateng 1 (Semarang, Kendal, Kota Salatiga, Kota Semarang) ini.
Taman Nasional Komodo telah ditetapkan pemerintah sebagai satu destinasi wisara super prioritas seperti ditetapkan dalam surat Sekretariat Kabinet dengan nomor B652/Seskab/Maritim/2015 tentang arahan Presiden Republik Indonesia mengenai pariwisata.(mam)