Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Lewat Seni Barong Kemamang, Warga Jagalan Solo Diingatkan Protokol Kesehatan Covid-19

Berbagai cara dilakukan pemerintah, masyarakat, pegiat seni, dan lainya untuk sosialisasi penerapan protokol kesehatan.

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: sujarwo
TRIBUN JATENG/MUHAMMAD SHOLEKAN
Sosialisasi protokol kesehatan covid-19 yang dilakukan oleh Sanggar Barong Kemamang Jagalan Solo dengan menampilkan tari Barong Kemamang yang merupakan perwujudan nilai baik dan buruk, Jumat (30/10/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Berbagai cara dilakukan pemerintah, masyarakat, pegiat seni, dan sebagainya untuk sosialisasi penerapan protokol kesehatan covid-19.

Satu di antaranya dilakukan oleh Sangg

Sosialisasi protokol kesehatan covid-19 yang dilakukan oleh Sanggar Barong Kemamang Jagalan Solo dengan menampilkan tari Barong Kemamang yang merupakan perwujudan nilai baik dan buruk, Jumat (30/10/2020).
Sosialisasi protokol kesehatan covid-19 yang dilakukan oleh Sanggar Barong Kemamang Jagalan Solo dengan menampilkan tari Barong Kemamang yang merupakan perwujudan nilai baik dan buruk, Jumat (30/10/2020). (TRIBUN JATENG/MUHAMMAD SHOLEKAN)

ar Barong Kemamang Jagalan, Jebres, Solo, Jumat (30/10/2020).

Kelompok pegiat seni itu melakukan sosialisasi dengan cara mempertunjukkan Tari Barong Kemamang mengelilingi kampung.

Barong Kemamang merupakan dua perwujudan yang menyimbolkan pertempuran antara baik dan buruk.

Barong disimbolkan sebagai sosok binatang mitos yang diyakini sebagai pihak yang baik.

Sedangkan, untuk hal buruk disimbolkan dengan Kemamang yang merupakan sosok yang berwarna merah.

Ketua Sanggar Barong Kemamang Jagalan, Dwi Mahendra menuturkan, pertunjukan kirab budaya ini menggambarkan pertempuran antara Barong yang disimbolkan sebagai kepala negara dan rakyat yang bersatu menghancurkan Kemamang.

"Kemamang ini merupakan angkara murka. Yakni pertempuran antara unsur baik dan buruk. Dari pertempuran itu dimenangkan oleh pihak yang baik atau Barong," ungkapnya kepada Tribun Jateng, Jumat (30/10/2020).

Menurut Dwi, Barong wujud simbol kepala dan badan yang menyimbolkan rakyat dan kepala negara bersatu padu untuk mengatasi corona ini yang disimbolkan wujud Kemamang.

"Masyarakat antusias dengan kegiatan ini. Diharapkan masyarakat peduli dengan kesenian, khususnya Barong Kemamang," jelasnya.

Menurutnya, selain sosialiasi protokol kesehatan, merupakan perwujudan dari sanggar yang peduli dengan kesenian.

"Selain itu mengingatkan kepada warga masyarakat untuk menaati protokol kesehatan, khususnya warga di Kelurahan Jagalan," tuturnya.

Rute kirab budaya ini dimulai dari sanggar hingga kelurahan atau masih berada di sekitar kampung.

"Jadi, masih di lingkup Kelurahan Jagalan. Tujuannya mengingatkan masyarakat untuk taat protokol kesehatan covid, seperti memakai masker, cuci tangan, dan sebagainya," tandasnya.

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunjateng.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak). (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved