Berhubungan Badan Saat Menstruasi Bisa Tetap Hamil? Simak Penjelasan Ini

Wanita dengan jadwal ovulasi lebih awal tetap bisa hamil selang empat atau lima hari kemudian, setelah berhubungan badanmenjelang akhir haid.

Untuk itu, pasangan yang sedang mengontrol kehamilan perlu mendeteksi masa subur pastinya dengan alat tes ovulasi.

Selain itu, berhubungan badan saat menstruasi juga bisa hamil apabila wanita keliru menafsirkan darah yang keluar dari vaginanya bukan berasal dari haid.

Melansir Kid's Health, terkadang wanita juga mengeluarkan darah dari vagina setelah ovulasi atau terlepasnya sel telur dari indung telur.

Periode ini merupakan masa subur wanita.

Ovulasi terjadi sebelum pendarahan menstruasi berhenti.

Ovulasi juga bisa terjadi selama beberapa hari setelah menstruasi berakhir.

Jadi, apabila wanita berhubungan badan di hari-hari terakhir haid dan berovolasi dalam beberapa hari berikutnya, sperma kemungkinan masih bisa membuahi sel telur.

Apabila sedang melakukan program kehamilan, ada baiknya pasangan melakukan tes kesuburan sebelum berhubungan badan.

Risiko berhubungan badan saat menstruasi

Peluang kehamilan berhubungan badan saat menstruasi memang kecil.

Namun, pasangan tetap perlu mempertimbangkan risiko kesehatannya.

Melansir Medical News Today, berhubungan badan saat haid berisiko meningkatkan infeksi menular seksual, antara lain:

• Penyakit klamidia
• Kutil kelamin
• Gonorea
• Hepatitis B
• Herpes
• HIV
• Infeksi human papillomavirus (HPV)
• Sipilis
• Scabies

Wanita juga berisiko mengalami infeksi jamur dan bakteri pada vaginanya.

Tak hanya itu, hubungan badan saat menstruasi juga bisa meningkatkan risiko infeksi jamur pada penis.

Salah satu cara melindungi diri dari infeksi menular seksual, infeksi bakteri, dan jamur adalah berhubungan badandengan kondom. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Berhubungan Seks Saat Menstruasi, Apakah Bisa Hamil?