Penanganan Corona
2 Kantor Pemerintah di Solo Jadi Klaster Penyebaran Covid-19 Baru-baru Ini
Dua kantor pemerintahan menjadi klaster penyebaran virus corona di Kota Solo. Dua kantor tersebut adalah Dinas
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Dua kantor pemerintahan menjadi klaster penyebaran virus corona di Kota Solo.
Dua kantor tersebut adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD).
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo, Siti Wahyuningsih ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (3/11/2020).
Baca juga: Anak Penjual Jagung Bakar Jadi Pilot Wanita Pertama TNI AD, Pegawai Kebersihan Akmil Pun Tak Percaya
Baca juga: Berhubungan Badan Sambil Nyetir, Mobil Masuk Sawah hingga Bikin Petani Marah
Baca juga: Tawuran Ormas Sapu Jagat vs BPPKB di Sukabumi, Berawal dari Pemukulan Anggota
Baca juga: Yanto Kerap Ajak Adik Ipar Ngamar di Tawangmangu, Mertua Lapor ke Polres Karanganyar
Menurut Ning, panggilan akrabnya, adanya kasus pada DLH bermula dari seorang karyawannya memeriksakan diri ke puskesmas.
"Pihak puskesmas curiga, kemudian ada jadwal swab langsung diikutkan. Ternyata hasilnya positif," ucapnya.
Setelah itu, Dinkes Solo melakukan tracing. Dari hasil tracing itu ertambah jadi 2 orang.
"Kemudian kita lanjut lagi (tracing, red) tambah lagi 4. Jadi total semua 7 orang yang terkonfirmasi positif," tuturnya.
Menurutnya, kasus itu sudah ternotifikasi pada Selasa (30/10/2020).
"Jadi, Rabu-Jumat kan kita libur. Kita sudah koordinasi dengan Kepala DLH, jadi pada hari Selasa itu sudah kita semprot disinfektan," ucapnya.
Sehingga, menurut dia, Senin (2/11/2020) kemarin sudah bisa buka dan masuk.
"Itu kan sudah putus ya. Setelah Rabu kan tidak aktivitas dengan teman-teman di kantor," ungkapnya.
Sementara, untuk klaster BPBD, Ning menyampaikan, sebenarnya indeks kasusn ada di luar Kota Solo.
"Di kabupaten sebelah. Kemudian istrinya ini kebetulan bekerja di BPBD Kota Solo. Kita tracing temannya di kantor, karena istrinya ini positif dan bertambah 3. Jadi totalnya 4 orang," ucapnya.
Dia menyampaikan, untuk kasus di DLH 3 orang merupakan warga Solo.
"Untuk yang BPBD, Solo 1 orang," tandasnya.