Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kebumen

8 Rumah Terdampak Longsor di Desa Grenggeng Kebumen Akan Direlokasi

Pergerakan tanah di Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar, Kebumen sempat menyita perhatian. Ini menyusul kabar bencana alam itu sebagai fenomena liku

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
IST
Bupati Kebumen Yazid Mahfudz saat meninjau lokasi longsor di Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar kemarin (2/11) 

TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Pergerakan tanah di Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar, Kebumen sempat menyita perhatian. Ini menyusul kabar bencana alam itu sebagai fenomena likuifaksi. Meski belakangan isu itu dibantah.

Meski jelas bukan likuifaksi (pencairan tanah) seperti terjadi saat gempa dan tsunami Palu, 2018 lalu, pergerakan tanah itu tetap mesti diwaspadai.

Warga pun diminta untuk menghindari lokasi untuk mengurangi risiko dampak bencana yang lebih besar. Sebab kondisi tanah masih labil.

Baca juga: Anak Penjual Jagung Bakar Jadi Pilot Wanita Pertama TNI AD, Pegawai Kebersihan Akmil Pun Tak Percaya

Baca juga: Tawuran Ormas Sapu Jagat vs BPPKB di Sukabumi, Berawal dari Pemukulan Anggota

Baca juga: Berhubungan Badan Sambil Nyetir, Mobil Masuk Sawah hingga Bikin Petani Marah

Baca juga: Nekat Pacari Putri Kapolri Jenderal Idham Aziz yang Cantik dan Berprestasi, Siapa Cowok Keren Ini?

Sebanyak 8 rumah terdampak gerakan tanah di Dusun Pesimpar RT 05 RW 04 Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar pun bakal direlokasi.

"Segera kita relokasi agar warga yang terdampak segera pindah," kata Yazid Mahfudz, Bupati Kebumen, Selasa (03/11)

Bupati mengatakan tiga rumah terdampak itu akan dipindahkan ke tanah milik desa.

Sedangkan, lima rumah lainnya akan dipindah ke lokasi lahan baru.

"Tanah yang longsor itu ditukar guling dengan tanah desa. Sedangkan ada yang punya lahan sendiri di tempat lain.

Tapi bangunannya kita yang bangun," katanya.

Ia meminta, setelah seluruh rumah direlokasi, Pemerintah Desa Grenggeng menanami lokasi longsor dengan tanaman keras.

Penghijauan ini penting untuk mengantisipasi agar tidak terjadi longsor lagi.

Terpisah, Peneliti Utama LIPI, Chusni Ansori, menegaskan, tanah longsor di Desa Grenggeng bukan likuifaksi.

Ia menyebut peristiwa itu merupakan longsor biasa atau tanah bergerak.

Ia menerangkan, likuifaksi biasanya disebabkan adanya guncangan misal gempa.

Sedangkan pergeseran tanah di Desa Grenggeng ini penyebabnya hujan deras.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved