Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Pelatihan Jurnalistik Tribun Jateng dan Tanoto Foundation : Gagasan Artikel Para Guru Sudah Variatif

Puluhan guru dari berbagai sekolah di Jawa Tengah mengikuti Pelatihan Jurnalistik bertema "Menulis Artikel Praktik Baik dan Gagasan Pendidikan" yang d

Penulis: m zaenal arifin | Editor: muh radlis
IST
News Manager Tribun Jateng, Iswidodo, memberikan arahan kepada guru-guru di Jawa Tengah terkait cara penulisan artikel dalam Pelatihan Jurnalistik bertema Menulis Artikel Praktik Baik dan Gagasan Pendidikan yang diselenggarakan Tanoto Foundation bekerjasama dengan Tribun Jateng, Selasa (3/11/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Puluhan guru dari berbagai sekolah di Jawa Tengah mengikuti Pelatihan Jurnalistik bertema "Menulis Artikel Praktik Baik dan Gagasan Pendidikan" yang digelar secara virtual oleh Tanoto Foundation bekerjasama dengan Tribun Jateng, Selasa (3/11/2020).

Dalam pertemuan ketiga pelatihan tersebut, News Manager Tribun Jateng, Iswidodo memberikan ulasan atau review dari hasil tulisan gagasan (essai) dari puluhan guru yang sudah dikirimkan.

Iswidodo memaparkan, artikel tulisan para guru peserta pelatihan jurnalistik pada umumnya sudah baik. Bahkan gagasan dan ide yang dituangkan dalam artikel juga bervariatif. Hanya saja, dalam penulisannya masih perlu dikembangkan agar layak terbit di media massa.

"Gagasannya sudah bagus dan variatif. Namun memang cara penulisan saja yang harus dibuat sesuai standar media massa agar layak diterbitkan," kata Iswidodo, saat memberikan reviewnya.

Mengenai cara penulisan tersebut, menurut Iswidodo, memang diperlukan waktu untuk terus berlatih. Seseorang tidak mungkin bisa menghasilkan tulisan yang bagus hanya dalam sekali latihan.

Untuk itu, ia meminta para guru agar terus mengasah dan mengembangkan kemampuannya dengan menulis gagasan dengan berbagai tema. Sehingga, kualitas tulisan para guru semakin baik ke depannya.

"Saya melihat masih banyak ide yang dimiliki guru-guru ink. Jangan berhenti dengan sekali menulis saja. Siapa tahu gagasan lain lebih bagus dari tulisan pertama," pesannya.

Dari puluhan tulisan yang diulas, Iswidodo menyoroti beberapa hal. Selain penulisan judul yang masih terlalu panjang, para guru juga menuliskan latar belakang gagasan dengan berpijak pada masalah. Kondisi tersebut justru membuat kerangka berpikir menjadi beban.

Padahal, lanjutnya, kerangka latar belakang bisa dimulai dari hal yang mudah dan sepele yang kemudian dikembangkan ke cakupan yang lebih luas lagi.

"Tulisan gagasan itu harus menarik dan hal yang baru agar banyak dibaca orang. Jangan menulis sesuatu yang umum karena banyak ditulis orang lain," tambahnya.

Jika tulisan gagasan sudah dianggap baik namun belum diterbitkan, ia meminta agar para guru tidak putus asa atau frustasi. Menurutnya, suatu artikel gagasan belum atau tidak terbit dikarenakan harus mengantre atau artikel yang dikirim sudah pernah ditulis orang lain.

"Solusinya bikin tulisan lain dengan gagasan yang baru dan lebih aktual. Jangan berhenti hanya sekali menulis. Semakin banyak menulis, semakin banyak berlatih, maka hasil tulisan akan semakin baik," paparnya.

Senada, Spesialis Pelatihan SD dan MI Tanoto Foundation Jawa Tengah, Seno M Daud mengatakan, menulis bukanlah perkara sulit. Menurutnya, menulis adalah hal yang sangat menyenangkan. Namun, bagi yang belum terbiasa, menulis adalah hal yang menantang.

"Saya yakin jika sudah mencoba sekali, dua kali, maka akan ketagihan. Mari jadikan menulis sebagai motivasi berbagi kebaikan yang mengalir kebaikannya jika terus dibaca orang lain," ajaknya.

Untuk bisa menulis suatu artikel yang baik, kata Daud, setiap orang harus mempunyai modal utama yaitu gagasan, pikiran dan ide. Sumber gagasan dan ide tersebut juga bisa didapatkan dari berbagai hal yang ada di sekeliling.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved