Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dandim Batang Dicopot

BREAKING NEWS: Tak Terima Dandim Letkol TNI Dwison Dicopot, Massa Geruduk Kantor Kodim 0736 Batang

Sejumlah orang geruduk Kodim 0736 Batang. Massa tersebut dari berbagai organisasi masyarakat yang ada di Batang.

Penulis: budi susanto | Editor: galih permadi

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Sejumlah orang menggeruduk Kodim 0736 Batang.

Massa tersebut dari berbagai organisasi masyarakat yang ada di Batang.

Mereka merangsek masuk ke Kodim, dan menuju depan ruangan Dandim 0736 Batang.

Baca juga: Wajah Aksara Asa Nasution Putra Kedua Raditya Dika dan Anissa, Nama Bisa Persis Usulan Netizen

Baca juga: Begini Cara Membuat Filter PS5 Box di Instagram Story, Prank Teman Biar Dikira Punya PlayStation 5

Baca juga: Kabar Duka, Heri Kades Tlobo Karanganyar Meninggal Dunia, Petugas Tracing Perangkat Desa & Keluarga

Baca juga: Pelawak Malih Tersinggung Saat Pemeran Pedagang Kopi Hina Dirinya Tua Jelek, Syuting Berhenti

Gabungan massa itu mendatangi Kodim untuk menggelar aksi dukungan.

Dukungan yang disuarakan massa agar Dandim 0736 Batang, Letkol Dwison Evianto, tetap bertahan di Batang.

Hal itu lantaran organisasi masyarakat mendengar kabar, Dandim 0736 yang baru menjabat sekitar 3 bulan dicopot dari jabatannya.

Massa terus berorasi  dan membawa spanduk bertuliskan agar ada keadilan ditegakan.

Beberapa perwakilan massa, menjelaskan aksi itu dilakukan secara spontan.

Aksi spontan tersebut dilakukan karena massa menduga ada kejanggalan dalam pencopatan jabatan Dandim.

Selain tokoh masyarakat, Ormas, dan pengusaha, perwakilan olahraga beladiri juga bergabung dalam aksi tersebut.

Dikatakan Amir Hamzah Sekertaris Daerah FPI DPD Jateng, massa tak terima karena pencopatan jabatan dilakukan secara mendadak.

"Damdim merupakan putra daerah Batang, Dan diberi kesempatan memajukan Batang.

Namun kenapa dicopot tanpa kejelasan," paparnya, Rabu (4/11/2020) sore.

Amir menduga, ada konspirasi jahat dalam pencopatan jabatan Dandim 0736.

"Aksi kami secara spontanitas, tidak ada unsur politik.

Dandim juga rekan kami sekolah, kami yakin ada konspirasi jahat, dan hal ini harus dilawan," tegasnya.

Ia bersama massa menuntut ada kejelasan dan alasan pencopatan jabatan Dandim.

"Kami akan kawal sampai ada kejelasan, kenapa Dandim dicopot," jelasnya.

Sementara itu Kadarusman, perwakilan musisi jalanan Batang, juga bersuara dengan adanya pencopatan jabatan tersebut.

Kadarusma yang mengaku sebagai rekan sekolah Letkol Dwison Evianto, mengaku tergerak mendengar kabar pencopatan jabatan tersebut.

"Saya tergerak mendengar kabar itu, saya tahu betul bagaimana Letkol Dwison, karena saya rekan sekolahnya. Atas pencopatan yang dilakukan terus terang saya dan rekan-rekan tidak terima," tambahnya.

Hingga kini massa masih bertahan dan melakukan Shalat berjamaah di halaman Kodim 0736 Batang.

Adapun surat pencopotan Letkol Dwison sebagai Dandim 0736 telah turun.

Dia ditarik ke Kodam untuk menempati Perwira Menengah (Pamen).

Massa menduga ada pihak yang sengaja menghembuskan hal tersebut, dan berdampak pada jabatan Dandim.

Menurut Casrameko tokoh masyarakat Klidang Lor, isu yang belum jelas buktinya tersebut menyebabkan pencopatan jabatan Dandim.

"Kami tidak terima, Letkol Dwison merupakan putra Batang asli, kami tahu bagimana sepak terjangnya.

Isu yang dituduhkan hingga kini juga belum ada buktinya," paparnya.

Ia menegaskan ada pihak yang ingin menjatuhkan nama baik Letkol Dwison dengan cara tidak baik.

"Kami yakin ada pihak yang ingin menjatuhkan Letkol Dwison, kami tidak terima karena ia warga Batang asli," paparnya.

Rony Ruseno perwakilan Pengusaha Real Estate Indonesia yang juga mengikuti aksi terus menyerukan dukungan kepada Letkol Dwison.

Bahkan ia berujar bersama massa lainya akan mengurai tuduhan yang dilontarkan ke Latkol Dwison.

"Kami tahu bagaimana sikap Letkol Dwison karena ia rekan kami, bahkan sebelum menjabat sebagai Dandim. Tidak mungkin ia melakukan kekerasan," imbuhnya.

Rony menambahkan, bersama massa ia meminta agar pihak berwajib mengusut kasus tersebut hingga tuntas.

"Yang jelas kami tidak terima jika saudara kami dilecehkan seperti ini.

Akan kami urai tuduhan tersebut agar jelas siapa yang berbohong," tambahnya. (bud)

Baca juga: 1 Nyawa Petani Sragen Melayang Lagi Gegara Jebakan Tikus Sawah, AKBP Ardi Gemas: Bisa Dipidanakan

Baca juga: Kembali ke Kampung Halaman Sudah Jadi Kowad, Desi Berikan Senyum untuk Tetangga yang Dulu Membully

Baca juga: Nita Thalia Ditertawakan Penonton Gara-gara Dandanan Menor

Baca juga: Rekaman CCTV Ali yang Tewas dikeroyok Tahanan Polres Klaten Dikuak Polisi, Korban Bergerak Menjauh

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved