Pilpres AS
Pengamat: Joe Biden Akan Jadi Tukang Sapu di Masa Awal sebagai Presiden AS
Pengamat memberikan pandangannya terkait apa yang akan dilakukan Joe Biden di masa awal menjadi Presiden Amerika Serikat.
TRIBUNJATENG.COM - Dinna Prapto Raharja, pengamat hubungan internasional, memberikan pandangannya terkait apa yang akan dilakukan Joe Biden di masa awal menjadi Presiden Amerika Serikat.
Menurut Dinna, Biden akan disibukkan dengan urusan internal pemerintahan di awal-awal kepemimpinannya.
Termasuk membersihkan kebijakan-kebijakan presiden sebelumnya, Donald Trump, yang tidak sejalan dengannya.
Baca juga: Pencairan BLT Tahap II Karyawan Swasta Gaji di Bawah Rp 5 Juta Ditunda, Ini Penjelasan Menteri Ida
Baca juga: Respons Abimanyu Pakar Telematika Soal Viral Video Syur Mirip Gisel Hingga Trending Twitter
Baca juga: Viral Video Syur Mirip Gisel di Twitter hingga Trending, Tagar Skandal Juga Menyusul
Baca juga: Aku Sakit Hati Dia Sering Ganggu Istriku, Pengakuan Pembunuh Pelajar SMA
"Joe Biden akan banyak jadi tukang sapu dulu, kalau saya boleh pakai istilah itu."
"Ini karena saat Trump memimpin cukup banyak kebijakan Amerika Serikat yang berubah drastis," ucap Dinna dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Senin (9/11/2020).
Dinna kemudian membeberkan contoh kebijakan yang akan disapu oleh Biden.
Disebutkan, Biden akan mengembalikan kiblat hubungan internasional negara paman Sam ke prinsip multilateralisme.
"Seperti melakukan negosiasi dengan Iran contohnya," lanjut perempuan berkaca mata ini.
Dinna menambahkan, Biden juga memiliki tugas rumah berat dalam memperbaiki perekonomian Amerika Serikat pasca terpaan badai pandemi Covid-19.
Ia juga melihat di tahun pertama dan kedua, Biden akan disibukkan dengan urusan internal dan sekutu-sekutu Amerika Serikat.
Arti Kemenangan Joe Biden bagi Dunia
Joe Biden akan menjadi presiden Amerika Serikat ke-46.
Seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya, berdasarkan Associated Press, Joe Biden telah memenangkan Pilpres 2020 dengan perolehan 290 suara elektoral.
Joe Biden berhasil menguasai Pennsylvania (20 suara elektoral) dan Nevada (6 suara elektoral) setelah 3 hari jumlah suara elektoral tak berubah.
Ia kini dipastikan melaju ke Gedung Putih, meninggalkan Donald Trump yang hanya mengumpulkan 214 suara elektoral.